Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat laba bersih senilai Rp 126 triliun. Melonjak 869% dibanding dengan perolehan laba bersih tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 13 triliun.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan, capaian tersebut didorong oleh pendapatan BUMN sebesar Rp1.983 triliun. Erick menyebut kenaikan laba seluruh perusahaan pelat merah itu merupakan wujud keberhasilan transformasi BUMN.
“Alhamdulillah laba 2021 dibandingkan tahun sebelumnya, yang tadinya Rp 13 triliun, sekarang dengan segala efisiensi dan perbaikan model bisnis yang didukung Komisi VI, laba untuk 2021 sebesar Rp 126. Ini adalah prestasi yang saya rasa luar biasa,” kata Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/6).
Erick menyebut, perbaikan kinerja BUMN juga berdampak positif terhadap kontribusi untuk negara. Erick menyampaikan, total pajak, dividen, dan PNBP yang diberikan BUMN secara konsolidasi mencapai Rp 371 triliun.
“Total pendapatan BUMN Rp 1.983 triliun atau setara 99 persen dari pendapatan APBN,” ucapnya.
Atas pencapaian tersebut, Erick mengajukan penambahan anggaran Kementerian BUMN untuk 2023 sebesar Rp 79,7 miliar atau menjadi Rp 311 miliar dari sebelumnya yang hanya sebesar Rp 232 miliar.
Menurutnya, pagu indikatif yang diberikan kepada Kementerian BUMN menjadi yang terkecil dibandingkan seluruh kementerian. Meski begitu, Erick menegaskan Kementerian BUMN tetap bekerja secara efisien dan kalkulatif.
“Jika tidak keberatan, kami menginginkan bisa tetap dijaga di angka Rp 300-an (miliar), tidak terus menerus menurun seperti hari ini yang Rp 194 miliar. Apalagi kalau melihat amanah yang diberikan Komisi VI, yang mana kami terus bisa memastikan pembukaan lapangan kerja, melakukan pendampingan kepada UMKM, dan terus juga menjaga proyek strategis nasional,” ungkapnya.
Selain itu, Erick mengungkapkan, dengan total aset yang dikelola BUMN mencapai Rp 8.998 triliun, maka pagu ini tentu sangat kecil dibandingkan beban yang dikerjakan. Erick juga optimistis setoran dividen akan kembali normal setelah pandemi nanti.