SintesaNews.com – Sepinya antusiasme masyarakat menonton Formula E Jakarta di Ancol, membuat para calo tiket berani obral dengan harga lebih murah dari harga resmi.
Tiket ajang balap Formula E dijual dengan harga lebih murah oleh beberapa orang yang diduga calo di kawasan JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (4/6/2022).
Dilansir dari Kompas.com, para penjual tersebut menawarkan tiket kelas Circuit Festival dan Grandstand kepada warga yang berdatangan ke area penukaran tiket Formula E. Tiket yang ditawarkan sudah berbentuk tiket fisik, yakni gelang berwarna biru untuk kelas Circuit Festival dan kalung berwarna hijau untuk kelas Grandstand.
Wartawan Kompas.com sempat ditawari tiket kelas Circuit Festival oleh salah seorang pria paruh baya diduga calo di sisi kiri lokasi penukaran tiket.
“Tiket (Circuit) Festival-nya, Mas,” kata pria tersebut sambil menunjukkan tiket berbentuk gelang berwarna biru yang dimilikinya.
Saat ditanya harga tiket tersebut, pria itu mengatakan bahwa harga resmi tiket yang dimilikinya yakni Rp 450.000.
“Ini tiket (Circuit) Festival, tiket nomor 3, aslinya Rp 450.000 sampai Rp 500.000. Ini Rp 350.000 aja,” kata pria itu.
Tak lama kemudian, datang pria lain menawarkan tiket kelas Grandstand yang sudah ditukar menjadi kalung berwarna hijau. Pria itu membanderol tiket tersebut dengan harga jauh lebih murah dari harga resmi Rp 862.500.
“Grandstand, Mas, Rp 500.000 aja,” kata pria tersebut.
Tidak diketahui dari mana para calo tiket tersebut mendapatkan tiketnya. Namun disinyalir dari pendistribusian tiket yang diborong oleh panitia Formula E sendiri dan parpol pendukung acara tersebut seperti PAN dan Nasdem yang mendapat arahan dari pimpinanya untuk memborong tiket Formula E Jakarta.
Baca artikel di bawah ini:
Formula E Jakarta Sepi Penonton, Panitia Borong Sendiri Tiketnya
Sepi pembeli, Bukti bahwa masyarakat mengerti ada udang dibalik batu untuk kepentingan politik individu..
Barisan kadrun gak mau nonton apah..
Harusnya panitia bikin bandrol paketan, beli tiket formula dapet nasi bungkus.. ,🤪
Bohong sudah menjadi bagian diri gabener, hasil nya y fake semua