SintesaNews.com – Polda Metro Jaya menyelidiki konvoi pesepeda motor yang membawa poster bertuliskan ‘kebangkitan khilafah’ di Jakarta pada Minggu kemarin (29/5). Dalam video yang beredar luas di media sosial, dituliskan keterangan bahwa peristiwa itu terjadi di daerah Cawang, Jakarta Timur pada Minggu (29/5) sekitar pukul 09.14 WIB.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan bahwa konvoi dengan membawa poster bertuliskan kebangkitan khilafah tak sesuai dengan ketentuan perundang-perundangan.
Sementara itu Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Timur AKBP Edy Surasa menduga konvoi itu menuju ke sebuah acara partai. Pada Minggu kemarin (29/5) PKS sedang menggelar acara ulang tahunnya yang ke-20 di Istora Senayan.
PNIB: Tolak Radikalisme Khilafah Terorisme, Bubarkan PKS
Ketua Umum Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) AR. Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) gusar dengan massive-nya pengasong khilafah radikalisme terorisme berbuat ulah menjelang Hari Lahir Pancasila 1 Juni.
“Semakin banyak sekali ulah dan propaganda dari para pengasong Khilafah Radikalisme Terorisme, entah itu dari kelompok eks FPI, HTI, NII dsb. yang notabene sudah dilarang keberadaannya, beserta dengan segala aktivitas gerakan programnya beserta penggunaan atributnya, maupun oleh parpol yang beraliran ideologi transnasional seperti PKS (Ikhwanul Muslimin),” ujar Gus Wal.
“Seolah tiada henti kelompok kelompok public enemy tersebut membuat gaduh, rusuh dan propaganda-propaganda lainnya tanpa kenal lelah,” imbuhnya
Gus Wal menuturkan, “Penting untuk kita kembali mengingat sejarah, bahwa bangsa Indonesia sejak awal berdirinya, sejak merdeka ataupun bahkan sejak zaman pergerakan nasional menuju kemerdekaan bangsa Indonesia adalah bangsa kesepakatan.”
“Stop propaganda konyol dan ilusi ingin menegakkan Khilafah dan Syariat Islam.”
“Tanpa perlu diteriakkan notabene sejak merdeka Syariat Islam sudah berdiri tegak di Indonesia, bisa kita rasakan dan nikmati sampai detik ini dimana Umat Islam Indonesia selalu bisa menjalankan ibadahnya, syarat rukun iman islamnya di mana pun dan kapan pun, tanpa pandang bulu.”
“Di mana pun daerah dan lokasinya kita mudah menemukan masjid, surau ataupun musholla untuk beribadah.”
“Dari hal itu kita harusnya bersyukur bahwasanya negara sudah melindungi dan menjamin kita untuk beribadah menjalankan Syariat islam kapanpun dan di manapun tanpa ada batasannya.”
Baca juga: PNIB: Berbagai Wilayah Dukung Nusantara sebagai Ibukota Negara dan Inginkan Negara Bubarkan PKS
Gus Wal kemudian mengajak segenap anak bangsa untuk memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni, yang notabene dasar negara, ideologi, identitas, dan jatidiri bangsa Indonesia.
“Seharusnya paham-paham ideologi transnasional Khilafah Radikalisme Terorisme yang jelas-jelas sangat bertentangan dengan Pancasila bisa segera lenyap dari bumi pertiwi,” harap Gus Wal.
“Bersyukurlah kita hidup di Indonesia, Selalu Aman dan Nikmat menjalankan ibadah kepada Alloh SWT di mana pun dan kapan pun, karena negara sudah menjaminnya.,” tegasnya.
Bagi Gus Wal, Syariat Islam di Indonesia adalah menjalankan ibadah dengan khusyu’, bukan dengan propaganda dan mempolitisasi Syariat Islam hanya demi kepentingan dan diperdagangkan.
Kuman dan virus Radikalisme Khilafah Terorisme sudah akut di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat berbangsa bernegara.
“Bahkan sudah banyak memasuki lingkungan birokrasi pemerintahan baik pusat, wilayah maupun daerah, lembaga lembaga negara, kementerian- kementerian, BUMN/BUMD dan bahkan menyusup ke TNI dan POLRI.”
“Negara harus menang dan Negara tidak boleh kalah. Indonesia ber-thoharoh kembali berjaya Aman Makmur Damai selain dengan menindak tegas Radikalisme Khilafah Terorisme juga membersihkan ASN maupun tenaga honorer di pemerintahan dari pusat sampai kelurahan di lembaga negara, kementerian, bumn/bumd dan TNI POLRI.”
“Selain itu juga perlu membubarkan partai-partai yang selama ini sangat getol mendukung Tindakan Terorisme Khilafah Radikalisme baik dari segi pendanaan maupun dari segi mental dan program program partai tersebut.”
Sampai detik ini hanya PKS yang sejak dulu mengikrarkan dirinya sebagai Ikhwanul Muslimin, sebuah organisasi terlarang di seluruh dunia karena bagian dari gerakan Terorisme Radikalisme Khilafah.”
“Sangat penting bagi negara untuk segera membubarkan PKS jika tak ingin Radikalisme Khilafah Terorisme bertambah kuat dan besar bahkan bisa menjadi the New DI/TII dan PKI jika negara membiarkan PKS terus eksis dan menaungi nan mem-backup segala bentuk gerakan program maupun kegiatan kelompok kelompok Radikalisme Khilafah Terorisme HTI FPI.” #BubarkanPKS
Baca artikel sebelumnya: