PNIB: Surabaya Kota Pahlawan, Tolak UAS dan Da’i Provokator Khilafah Radikalisme Terorisme

SintesaNews.com – Usai ditolak menginjakkan kaki di Singapura, Abdul Somad (UAS) masih memiliki jadwal ceramah di daerah, salah satunya di Surabaya. Namun ormas kebangsaan lintas agama suku dan budaya PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) menolak UAS yang dinilai sebagai “da’i provokator” pendukung khilafah radikalisme dan terorisme.

Penolakan UAS di Surabaya ini disampaikan oleh Ketum PNIB AR. Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) melalui layanan percakapan kepada SintesaNews.com.

PNIB berkeberatan dan menolak keras rencana diadakannya “Pengajian Subuh” yang akan diisi oleh UAS di Masjid Nurul Iman di Komplek Margorejo Indah, Jl. Bendul Merisi Airdas 68, Surabaya, pada 23 Mei nanti.

-Iklan-

Sebagaimana diketahui sudah banyak negara yang menolak UAS karena isi ceramahnya yang memecah-belah masyarakat (segregasi) dan digolongkan sebagai penceramah ekstrim atau radikal.

“Maka kami PNIB dan masyarakat Surabaya, menolak UAS berceramah di Kota Pahlawan ini. UAS merupakan ‘dai provokator’, yang merusak persatuan dan kesatuan anak bangsa,” terang Gus Wal.

UAS telah sering berceramah yang melecehkan agama lain. Bahkan ia mendukung aksi terorisme yang ekstrim seperti melakukan bom bunuh diri.

“Saat ini bukan lagi saatnya untuk membahas tentang perbedaan sebuah keyakinan, namun bersama-sama kita membahas tentang persamaan-persamaan dalam beberapa keyakinan yang berbeda. Hal tersebut untuk membentuk sebuah harmoni pelangi Kebhinekaan Indonesia yang serba majemuk ini,” jelas Gus Wal.

Surabaya adakah Kota Pahlawan, jangan dirusak dengan provokasi SARA oleh siapapun yang hanya mengganggu ketentraman dan kedamaian masyarakat Surabaya.

“Bersama jaga kampung desa dari Da”i Provokator, bahaya laten FPI HTI PA212 radikalisme khilafah terorisme.”

“Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila, Merawat Tradisi Budaya Nusantara,” tutupnya.

3 COMMENTS

  1. Mantabs….bersama kita bisa…LAWAN RADIKALISME….jangan biarkan NKRI di cabik-cabik oleh mereka yg ingin merubah Ideologi Pancasila

  2. Yang harus ditentang itu adalah korupsi dari para pejabat dan elit negara ini, bukannya malah menolak ceramah para da’i.
    Yang menolak ceramah para da’i pastilah mereka2 yang minim pengetahuan agama Islam, karena mereka para da’i itu tentulah sudah belajar lama di pondok pesantren dalam dan luar negeri, tidak mungkin mereka akan menyimpang dari ajaran pokok dari Al Qur’an dan Hadist.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here