Penulis: Wandi Ruswannur
Pendidikan di Indonesia belum dirasakan oleh seluruh masyarakat. Masih banyak anak di bawah umur yang tidak bersekolah karena kendala biaya. Meskipun gratis, mereka tidak mampu mengeluarkan biaya perlengkapan sekolah, dan lebih mengutamakan mencari uang dibanding mencari ilmu. Hal tersebut menjadi gambaran bahwa pendidikan di Indonesia belum merata.
Dalam hal ini, Rafa Mutiara, Puteri Indonesia Gorontalo 2022 berupaya mencarikan solusi dengan membentuk komunitas “Taman Baca Melego” yang berawal dari lahan pembuangan sampah, lalu disulap menjadi tempat yang berguna bagi masyarakat.
“Sebuah wadah dimana anak-anak di Indonesia bisa mendapatkan haknya untuk menempuh pendidikan yang setara dengan yang lainnya,” katanya kepada SintesaNews.com, Kamis (21/04/2022).
Menurut gadis kelahiran tahun 2001 yang bercita-cita sebagai model profesional, mereka yang kurang beruntung dan akan mendapatkan kesetaraan pendidikan adalah contoh advokasi pendampingan yang saat ini dijalankan.
“Mengenalkan hal-hal yang positif kepada masyarakat, dengan cara menumbuhkan nilai budi pekerti yang baik, kreatif dan inovatif,” tutur pemilik akun media sosial instagram @rafamutiara_
Rafa mengatakan, anak-anak pinggiran sering dipandang sebelah mata karena tidak memiliki pendidikan yang cukup serta kurangnya akses dan keterbatasan finansial.
“Mereka ini juga mempunyai pilihan dan hak yang sama dalam meraih mimpi dan cita-cita hingga dapat menaikan derajat keluarga dari rantai kemiskinan,” tuturnya.
Ia menambahkan, sebenarnya hal ini terjadi bukan karena takdir namun kurangnya kepedulian dan uluran tangan kita terhadap mereka yang membutuhkan.
“Mari bahu-membahu saling membantu sesama dalam upaya melaksanakan program wajib belajar, hingga menaikkan derajat dan taraf hidup mereka,” tutupnya dengan penuh semangat.
