SintesaNews.com – Ormas kebangsaan kemasyarakatan lintas agama, suku, dan budaya, PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) DPW Jawa Timur kembali mengadakan kegiatan berbagi takjil (menu berbuka puasa, red.).
Setelah sebelumnya melakukan giat Bagi Takjil di Kawasan Malioboro Yogyakarta dan Ringin Contong Jombang, kali ini PNIB kembali melakukan giat serupa di kawasan RSI Jl. A Yani Surabaya.
Giat Bagi Takjil yang dipimpin langsung oleh Ketua PNIB Jawa Timur Abah KH. Akhmad Baidhowi MTS dan Ketua PNIB Surabaya Gus Hamid Alamudin, bertemakan nuansa Budaya.
“Kami ingin mengajak kepada warga masyarakat Kota Surabaya dan Jawa Timur untuk lebih mengutamakan dan memprioritaskan keselamatan dan keutuhan bangsa dengan memperkuat nasionalisme kebangsaan, menggemakan kembali nilai-nilai Pancasila dan menghidupkan kembali Tradisi Budaya Nusantara, dengan lebih meningkatkan Toleransi, Persatuan, dan Persaudaraan antar sesama anak bangsa,” terang Abah Baidhowi.
Sementara dihubungi melalui sambungan seluler, Gus Wal (AR Waluyo Wasis Nugroho) Ketum PNIB menyatakan sikap bahwa PNIB menolak keras Demo 21 April di mana pun itu berada yang dikhawatirkan akan membuat gaduh dan rusuh, mengingat saat ini rakyat Indonesia dan Umat Islam Indonesia sedang menjalankan kewajiban ibadah puasa ramadhan.
“Jangan nodai ramadhan yang penuh berkah dan maghfiroh ini dengan demo gaduh apalagi rusuh dan ada misi terselubung ataupun makar yang sangat meresahkan dan mengganggu kedamaian, keamanan, ketertiban hidup bermasyarakat berbangsa bernegara rakyat Indonesia dan Umat Islam Indonesia yang sedang menjalankan ibadah puasa ramadhan,” ujar Gus Wal.
PNIB meminta kepada aparat penegak hukum dalam hal ini POLRI dan TNI untuk menindak tegas pelaku demo berjilid-jilid yang menimbulkan kegaduhan, rusuh anarkisme yang sangat mengganggu kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
“Dalam hal ini negara tidak boleh kalah, Keamanan Bangsa Negara dan Keselamatan Rakyat Indonesia adalah yang paling wajib, pokok dari segala pokok.
Tindak tegas para provokator dan pelaku demo demo berjilid-jilid gaduh rusuh kapanpun di mana pun, tidak hanya saat ini saja,” tegas Gus Wal.
Gus Wal berpesan, “Jangan pernah biarkan FPI HTI dan segala bentuk gerakan maupun paham ideologi transnasional beserta tetek-bengeknya kembali bangkit dan sangat massive membuat gaduh dengan gerakan dan program-programnya melalui PA 212, NII, ataupun dengan mendirikan berbagai yayasan/lembaga yang mengajarkan paham radikalisme khilafah terorisme.”
Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila, Merawat Tradisi Budaya Nusantara.
Jaga Kampung Desa dari bahaya laten FPI HTI, PA 212, Intoleransi SARA Radikalisme Khilafah Terorisme.