IKN, MotoGP Mandalika dan Pawang Hujan, Panggung Besar Indonesia Go Internasional

Penulis: Nurul Azizah

Perhelatan akbar event MotoGP sudah berakhir. Banyak tulisan tentang balapan MotoGP di Indonesia, lebih-lebih tentang pawang hujan. Beragam tulisan bejubel menghiasi media sosial dan media-media elektronik baik di Indonesia maupun dunia.

Inilah saatnya Indonesia harus bangga dengan kearifan lokal dan budaya Nusantara. Indonesia kaya akan tradisi, budaya, bahasa, adat istiadat, pakaian dari berbagai suku bangsa, senjata khas daerah, alat musik, kuliner dan lain-lain yang perlu dilestarikan, termasuk kearifan lokalnya. Karena kekayaan Indonesia harus kita jaga terus dan akan kita wariskan kepada anak cucu kita kelak.

-Iklan-

Dalam bulan Maret 2022 ini Indonesia sedang melangsungkan event luar biasa membahana untuk seantero dunia.

Mulai kegiatan Presiden di IKN pada hari Senin, 14/3/2022, dengan digelarnya prosesi penyatuan tanah dan air dari 34 provinsi di Indonesia di titik nol Ibu Kota Nusantara.

Banyak yang bertanya-tanya, ada apa dengan Indonesia. Sampai-sampai Presiden mengundang seluruh gubernur untuk membawa tanah dan air dari provinsi masing-masing untuk disatukan dalam satu wadah dan kendi yang ditanam di titik nol IKN.

Kegiatan ini lebih kepada simbolis dari budaya Nusantara. Tentunya dilandasi dengan niat baik, untuk tujuan yang baik pula.

Menurut Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Wandy Tuturoong, “Sebagai bangsa yang berbudaya, berbagai kegiatan simbolis sudah berlangsung sejak lama di Indonesia dalam berbagai kesempatan.”

Banyak simbol yang menjadi ragam budaya bangsa yang sudah mengakar dan sering dilakukan masyarakat Indonesia.

Contoh budaya Jawa kalau mau mengadakan acara tidak bisa lepas dari slametan dan ritual lainnya. Karena suatu simbol, slametan tidak dilakukan dengan terbuka atau terus terang melainkan melalui berbagai macam simbol.

Penggunaan simbol adalah sesuatu yang unik. Karena simbol merupakan bentuk komunikasi yang tidak langsung. Artinya di dalam simbol ada pesan-pesan tersembunyi, sehingga makna suatu simbol hanya bisa dimengerti oleh sekelompok orang tertentu saja.

Selain berfungsi sebagai pedoman sosial, simbol juga dapat berfungsi memperkenalkan budaya.

Selain sebagai simbol, penyatuan tanah dan air dari seluruh provinsi di Indonesia tujuan sebenarnya adalah untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis. Hal itu selaras dengan konsep: “mamayu hayuning buwono, mengasah mingising budi, mamasuh malaning bumi (memakmurkan bumi, mengasah kepekaan batin, dan menghilangkan penyakit masyarakat).

Kegiatan berikutnya yang dilakukan oleh Pak Jokowi dan tim dalam mensukseskan event balap MotoGP Mandalika Lombok 2022, mengundang pebalap MotoGP ke istana. Para pebalap MotoGP melakukan parade di tengah-tengah ibu kota.

Parade tersebut termasuk event dari bentuk apresiasi atas kerja keras Pemerintah dalam mempersiapkan pagelaran MotoGP Mandalika pada tanggal 18-20 Maret 2022.

Kehadiran para pebalap MotorGP ke Istana Negara juga merupakan simbol tersembunyi untuk memperkenalkan Istana Keprisedenan dengan aneka makanan Nusantara.

Pesan tersembunyi ini memberi kesan kepada seluruh pebalap yang hadir di Istana Negara untuk lebih dekat dengan masyarakat atau penggemarnya di Indonesia. Selama bertahun-tahun para penggemar hanya bisa menyaksikan balap MotoGP lewat TV dan HP, sekarang bisa bertemu langsung, berjabat tangan bahkan berbincang-bincang.

Tanpa disuruh semua pebalap akan mempromosikan keramah-tamahan masyarakat Indonesia, dan enaknya kuliner Nusantara.

Bravo pak Jokowi dan tim, inilah namanya teknik marketing. Pebalapnya dikasih pengalaman istimewa berkunjung ke istana dan disambut Presiden Jokowi. Lalu parade bersama di jalan utama ibukota.

Otomatis tanpa disuruh mereka update status di medsos milik masing-masing. Yang followers-nya jutaan dan para penggemar MotoGP seluruh dunia ikut mengekspos soal gelaran MotoGP di Mandalika Lombok Indonesia.

Seperti Pol Espargaro dalam twitternya: “Terima kasih banyak Indonesia, #OneHeart #SatuHati #Jakarta #MotoGP #IndonesiaGP.”

Alex Rins: “Indonesia parade photo dump. One of the best experiences in my life! The way this country enjoy bikes is just incredible.”

Marc Marquez: “Terima kasih to all the Indonesian fans and President Jokowi for this warm welcome.” #IndonesianFP

Dan masih banyak lagi para pebalap tanpa diminta mempromosikan Indonesia di kancah Internasional.

Pada saat balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok Nusa Tenggara Barat, Minggu 20/3/2022 ada kejadian yang unik, yang tidak bisa diterima oleh akal sehat. Bukan semata-mata kemenagan Miguel Olivera yang pertama menyentuh garis finis disusul Fabio Quartararo dan Johann Zarco di podium kedua dan ketiga. Atau kecelakaan yang dialami Marquez sehingga mengakibatkan gegar otak dan gagal bertanding. Justru yang menjadi sorotan adalah kemunculan pawang hujan di lokasi balapan.

Banyak sekali yang terhibur dengan munculnya sosok mbak Rara di tengah-tengah sirkuit Mandalika. Termasuk para pebalap dan penonton di Sirkuit Mandalika tentunya penonton di seluruh dunia yang menyaksikan ritual mbak Rara I Wulandari dalam ritualnya memohon untuk memindahkan hujan di tempat lain.

Video mbak Rara sang pawang hujan begitu cepat beredar ke seluruh dunia dengan hitungan menit dan jam. Video itu begitu viral, hampir semua media mainstream nasional dan internasional menyorot aksi pawang hujan melakukan ritualnya di tengah sirkuit Mandalika yang diguyur hujan.

Video mbak Rara begitu cepat beredar di semua platform media sosial. Banyak warga dunia membahas, “Ada sosok pawang hujan di event bergengsi balap MotoGP Mandalika.”

Ini baru pertama terjadi di arena balap MotoGP, semua orang tercengang, seperti dapat hiburan baru di saat menunggu hujan reda.

Beragam tanggapan bermunculan, banyak yang suka dan inilah Indonesia yang akan kearifan lokalnya. Dunia harus tahu, Indonesia itu unik, cantik dan mempesona, layak jadi primadona dunia.

Siapapun bahagia tinggal di Indonesia dengan adat dan tradisi budaya yang ada.

IKN, Motor balap, Sirkuit Mandalika, kearifan lokal adalah ‘Panggung Besar’ Indonesia Go Internasional.

Dulu bangsa Indonesia sangat susah mempromosikan wilayahnya selain Bali. Turis asing tidak tahu Indonesia, yang mereka tahu adalah Bali. Bahkan mereka bertanya-tanya, “Letak Indonesia itu di sebelah mananya Bali.”

Kemudian pak Jokowi dengan pemerintah daerah setempat membangun Sirkuit balap di tanah Mandalika.

Teorinya cukup sederhana, “Berikan mereka tempat bermain, maka mereka akan endorse gratis Mandalika untuk Indonesia menuju percaturan dunia.”

Dan ini terbukti ampuh dan gratis, tanpa dibayar satu rupiahpun, para pebalap MotoGP meng-upload setiap foto dan video dari kegiatan di Sirkuit Mandalika, termasuk ritual pawang hujan, ada nama Rara di sebut banyak orang di seluruh dunia.

Ketika panggung itu dilihat oleh 400 juta pasang mata dari 192 negara dan disiarkan secara langsung oleh lebih 200 stasiun TV, tak bisa dipungkiri bahwa ini adalah “Panggung Besar.”
Siapapun panitia yang terlibat dalam event internasional ini adalah sosok profesional, yang memiliki keahlian dalam seni pertunjukan yang apik untuk ditonton dan dijual.

Mundur 30 menit dari jadwal yang telah di-setting bukanlah pekerjaan mudah. Butuh sosok yang profesional agar panggung tidak sepi, tetap berjalan dan memukau banyak penonton.

Cerdas, itulah kata yang penulis haturkan kepada panitia balap MotoGP Mandalika 2022. Kecerdasan inilah yang merubah potensi kerugian menjadi keuntungan. Kalau dalam teori keuangan corporate adalah mengelola sebuah resiko kerugian menjadi suatu profit. Itu butuh sosok manajer panggung yang mumpuni agar pertunjukan tetap berjalan sesuai target.

Bukan hanya tak sigap, panitia MotoGP Mandalika berhasil menuai berkah pada kondisi yang tidak menguntungkan.

Improvisasi kreatif dengan menampilkan sosok Rara si cantik sebagai pawang hujan saat balapan motor harus dihentikan karena hujan sangat deras, menjadi trending topic dunia, waoo keren. Indonesia cantik, Indonesia mempesona dan Indonesia mendunia.

Sehingga moment menunggu hujan reda, menjadi moment mengasyikkan. Sensasi luar biasa yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya. Sosok Rara selalu disebut manakala hadir di depan mata mereka. Orang tetap terhibur dengan aksi yang ditunjukkan Rara dengan cawan yang dibawanya.

Hasilnya luar biasa, semua orang diseluruh dunia membicarakan nama Rara dan Sirkuit Mandalika pada event MotoGP seri kedua kejuaraaan dunia 2022.

Inilah promosi paling jitu untuk mengangkat Indonesia di percaturan dunia, sukses luar biasa bisa dibilang sukses tingkat dewa.

Karena Indonesia sangat iconic, sangat membekas dalam percaturan dunia. Satu-satunya kejadian unik dan pertama kali terjadi dalam sebuah event MotoGP.

Itulah usaha tuan rumah memperkenalkan budayanya, ramah-tamahnya dan peristiwa ini akan terus diingat dan dibicarakan oleh warga dunia.

Bahkan Jepang mengagumi sosok Rara sang pawang hujan dengan membuat gambar anime yang mirip dengan sosok Rara saat melakukan ritual di tengah-tengah Sirkuit MotoGP Mandalika. Sosok perempuan yang tampil dalam aksi menghentikan atau memindahkan hujan.

Dalam konteks panggung, ini adalah media promosi yang sangat bagus dan sukses. Nama Rara tak kalah tenar dengan Miguela Oliveira pembalap dari Portugal yang berhasil berdiri di podium sebagai juara.

Nurul Azizah, penulis Buku “Muslimat NU di Sarang Wahabi“, minat hub. penulis atau SintesaNews.com 0858-1022-0132.

Buku “Muslimat di Sarang Wahabi” karya penulis Nurul Azizah. Pemesanan hub. Penulis atau SintesaNews.com di nomor 085810220132

Baca tulisan Nurul Azizah lainnya di Bunga Rampai.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here