Penulis: Pepih Nugraha
Tentu saja foto yang menyertai tulisan ini sebatas meme yang bertujuan untuk lucu-lucuan semata, tidak ada unsur serius karena tidak mungkinlah seseorang membuat pengumuman senaif itu. Saya dibuatnya ketawa atas kreativitas pembuatan meme tersebut.
Tetapi di sisi lain, ada juga orang yang tersinggung, yang sensitif dan tidak bisa menerima humor apapun jenisnya. Pendeknya, apa-apa dibawa serius. Capek deh!
Saya sendiri sering ditanya sejumlah kawan mengapa postingan saya di Facebook cenderung humor dan lucu-lucuan semata, tidak menunjukkan keseriusan saya dalam bidang tertentu atau minat tertentu, misalnya minat saya kepada jurnalistik dan tulis-menulis yang memang jarang saya bagikan di linimasa Facebook.
Aslinya tidak begitu. Saya punya kok beberapa grup qtau fanpage dan di sanalah saya menayangkan postingan-posti
Tetapi untuk linimasa Facebook pribafi saya di mana saya punya hampir 5000 kawan dan lebih dari 20.000 follower, saya terbiasa memposting hal-hal yang bersifat lucu-lucuan saja.
Sering ketika saya saya menayangkan pastingan hal-hal yang serius terkait dengan preferensi saya menjaga keutuhan NKRI dan ideologi Pancasila -dan karenanya saya tidak akan menolerir postingan-posti
Menghadapi suasana seperti ini saya cenderung tertawa-tawa saja, tidak terlalu menanggapi, tapi setidak-tidakny
Mengapa demikian? Tentu ada sebabnya. Barangkali mereka kecewa terhadap pemerintah, terhadap kepemimpinan Jokowi. Ini mungkin residu sisa-sisa “perang urat syaraf” masa lalu dimana sekian tahun pemilu berlalu, bahkan hampir dua kali pemilu, tetapi masih ada yang mengganjal di hati, ujung-ujungnya adalah pada sentimen atau kebencian, termasuk terhadap postingan yang berbau penguatan NKRI dan Pancasila.
Saya sendiri sering meledek orang-orang beragama apapun, khususnya saudara-saudara
Maka agar tidak terlalu banyak pertentangan, akhirnya saya hanya meng-upload meme, status foto atau video lucu-lucuan saja, toh dengan cara ini saya tidak kehilangan banyak teman, tidak sebagaimana kalau saya menayangkan Tagar #jangansensi yang sangat melegenda itu.
Bahwa kemudian followers saya makin bertambah, bukan menjadi tujuan saya. Ternyata dengan cara inipun saya memiliki banyak teman.
Saya terbiasa memperlakukan media sosial seperti Facebook ini hanya sekedar mainan atau iseng-iseng saja, tidak serius dan selalu saya bawa santai.
(Pepih Nugraha)