PNIB Dukung Pemerintah, Densus 88, BNPT, Polri, dan TNI Ambil Alih atau Tutup Pesantren Terkait Terorisme

SintesaNews.com – Ketua Umum PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) menyatakan dukungannya kepada pemerintah terutama Densus 88, BNPT, Polri, dan TNI yang terus menyisir habis sel-sel radikalisme dan terorisme di Indonesia.

“Rakyat Indonesia yang masih waras dari Sabang sampai Merauke berdoa dan berharap agar di tahun ini Indonesia lebih Bermartabat Berbudaya Aman Makmur Damai tanpa adanya aksi-aksi, sikap, statement maupun perbuatan intoleransi radikalisme terorisme, serta bebas dari propaganda yang dilontarkan oleh para dai provokator, yang sepertinya juga sudah menjadi bahaya laten dan ancaman serius bagi keselamatan bangsa dan persatuan anak bangsa Indonesia,” ujar Gus Wal.

-Iklan-

Di Tahun 2022 ini PNIB dan rakyat Indonesia ingin pemerintah dan aparat penegak hukum menindak tegas para dai provokator seperti Bahar bin Smith yang sudah ditahan, Yusuf Martak, UAS, Novel Bamukmin, Sugik Nur Raharja dll. yang selama ini sangat meresahkan, mengusik kedamaian nan ketentraman kehidupan bermasyarakat berbangsa bernegara rakyat Indonesia, merusak kerukunan antar umat beragama dan mencederai persatuan dan kesatuan anak bangsa Indonesia.

“Mereka-mereka ini yang sampai detik ini masih banyak merendahkan marwah dan martabat para pemimpin bangsa, merendahkan institusi negara seperti TNI POLRI, sangat layak untuk segera ditangkap, diadili dan dihukum berat,” tegas Gus Wal.

Bukan semata-mata mereka ini menebar kebencian, membuat propaganda dan melanggar hukum saja. Gus Wal menjelaskan, “Namun yang lebih sangat berbahaya adalah apa yang mereka sampaikan dan ucapkan sangat meracuni generasi bangsa mendatang yakni anak cucu kita kelak, kalau mereka semua ini dibiarkan berbuat seenak wudelnya.”

“Mau jadi apa generasi mendatang dan bangsa ini kedepanya kalau generasi muda kita ikut paham mereka yang tak bisa menghormati para pemimpin bangsa dan tidak mempunyai adab kepada institusi negara seperti TNI POLRI???” Gus Wal mempertanyakan.

PNIB dan Rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke di tahun 2022 ini meminta pemerintah dan aparat penegak hukum lebih ekstra dalam menghadapi dan menanggulangi bahaya laten FPI HTI, PA 212, intoleransi radikalisme khilafah terorisme.

“Juga dengan menindak tegas mereka dengan membubarkan PA 212 mengambil alih sekolah berasrama/boarding school, yayasan ataupun lembaga yang ada benang merahnya dengan FPI HTI, intoleransi radikalisme khilafah terorisme. Kalau pun tak bisa diambil alih, pemerintah dan aparat penegak hukum bisa menutupnya, atau pun membekukan dengan mencabut izinnya,” jelas Gus Wal.

“Di tahun 2022 bersama kita kuatkan kembali nilai-nilai kearifan lokal, menguatkan budaya dan tradisi nusantara, membangun semangat cinta tanah air Indonesia dan membangun fondasi Semangat Bela Negara kepada generasi muda kita,” pesan Gus Wal.

“Agar jangan sampai terjadi Indonesia dan Nusantara yang kita cintai ini di-‘talibanisasi, diarabisasi, di-suriahisasi’,” tuturnya kemudian.

“Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila, Merawat Tradisi Budaya Nusantara.”

“Kita Songsong Indonesia Maju Aman Makmur Damai Beradab Berbudaya Bermartabat.”

“Bersama Kita Wujudkan Indonesia ber-Pancasila dengan sebenar-benarnya, Indonesia tanpa koma, Indonesia tanpa intoleransi radikalisme khilafah terorisme dengan menolak da’i provokator.”

“Bubarkan PA 212, tangkap adili hukum berat Bahar bin Smith, Novel Bamukmin, Yusuf Martak, UAS, dan semua da’i provokator,” pungkas Gus Wal.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here