Pssst, Diam-diam Menlu AS Lobby Pemerintah Indonesia untuk Jalin Hubungan Diplomatik dengan Israel

SintesaNews.com – Kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bulan lalu ke Indonesia diam-diam membahas soal kemungkinan Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia, menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.

Blinken mengangkat gagasan negara itu bergabung dengan Kesepakatan Abraham (Abraham Accords) yang di-mediasi mantan presiden AS Donald Trump, yang telah melihat Israel menormalkan hubungan dengan empat negara Arab.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken, kiri, dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemu di Gedung Pancasila, Jakarta, 14 Desember 2021. FOTO: Olivier Douliery/Pool Photo via AP)

Namun dari laporan di situs berita Walla dan Axios, pejabat Israel yang mengetahui lobby tersebut, menilai bahwa tidak ada terobosan yang mungkin terjadi.

-Iklan-

Dari situs berita di atas juga mengutip seorang pejabat senior AS yang mengatakan bahwa pemerintahan Joe Biden bekerja “diam-diam tetapi cukup tekun” untuk memperluas Abraham Accords.

Reportase itu juga mengutip juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price yang berkomentar, “Kami selalu menjajaki peluang tambahan untuk normalisasi, tetapi kami akan membiarkan diskusi itu tertutup sampai saat yang tepat.”

Ia menambahkan bahwa Kementerian Luar Negeri Israel dan Kedutaan Besar Indonesia di Washington menolak berkomentar.

Sebelumnya dua bulan lalu, kuasa usaha Israel, Itay Tagner di Bahrain ternyata sempat berbicara dengan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto. Pertemuan mereka terjadi di sela-sela konferensi tahunan Manama Dialogue Bahrain.

Selain itu, Penasihat Keamanan Nasional Israel Eyal Hulata juga ikut bertemu sebentar dalam konferensi yang sama dengan Prabowo, lalu mereka bertukar kartu nama.

Para pejabat AS mengatakan kepada The Times of Israel awal tahun lalu bahwa pemerintahan Trump telah menempatkan Indonesia dan Mauritania sebagai negara Muslim berikutnya yang menormalkan hubungan dengan Israel. Namun akhirnya masih gagal.

Ternyata selama ini diam-diam Trump memiliki rencana menormalkan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel.

Dengan populasi lebih dari 270 juta, Indonesia adalah negara Muslim terbesar di dunia. Itu memberinya “kepentingan ekstra simbolis,” bagi pemerintahan Trump, yang menyatakan bahwa konflik Israel-Palestina tidak perlu menjadi penghalang bagi perdamaian antara negara Yahudi dan dunia Muslim dan Arab, seorang pejabat AS menjelaskan.

Presiden Indonesia Joko Widodo sempat meredam spekulasi pada saat itu, mengatakan kepada Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas bahwa negaranya tidak akan menormalkan hubungan dengan Israel sampai sebuah negara Palestina didirikan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here