Penulis: Wandi Ruswannur
SintesaNews.com TASIKMALAYA – Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Barat bersama Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kementrian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) selama beberapa hari kedepan mengadakan Roadshow untuk mengkampanyekan moderasi beragama di wilayah Pasundan, Kamis (30/12/2021).
Dalam acara Roadshow di Kota Tasikmalaya, tepatnya di Pondok Pesantren Al-Hikmah Mugarsari Tamansari Kota Tasikmalaya, Rizky Riyadu Topeq Salah satu Kepala Puslitbang Kemenag RI mengatakan bahwa, agama itu sudah moderat. Tidak ada agama yang mengajarkan perbedaan sebagai sumber perpecahan.
“Artinya orang yang tidak moderat, adalah tanda orang yang pemahaman agamanya masih dangkal,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Azzam Muslim yang mewakili Deni Ahmad Haidar Ketua PW GP Ansor Jawa Barat yang berhalangan hadir.
Ia berkata, moderasi beragama sudah diajarkan oleh ulama ulama kita. Bahkan peringatan tahun baru sekalipun, yang katanya masih diperdebatkan sampai hari ini. Asalkan diniatkan baik, insyaalah berbuah baik.
“Saya contohkan, sebutan ‘kafir’ itu khusus untuk non muslim yang memusuhi kita, untuk yang tidak memusuhi, kiai kita mengajarkan untuk memanggilnya dengan kata ‘non muslim’,” ujarnya.
Sementara itu, Husna Mustofa selaku Sekretaris Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kota Tasikmalaya menguatkan kembali bahwa, berpikir moderat itu tidak ekstrim. Baik ekstrim kanan ataupun ekstrim kiri.
“Siapa saja baik itu kader Ansor ataupun bukan, baik itu kiai ataupun bukan, jika pemikiran dan gerakannya ekstrim, bisa dipastikan dia belum moderat,” tegasnya.
Terlihat, acara ini dihadiri oleh seluruh Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor se-Kota Tasikmalaya, dan santri di Pondok Pesantren Al-Hikmah Mugarsari dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.