SintesaNews.com – Gus Wal Ketum PNIB Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu menolak keras rencana pembangunan lembaga/yayasan/ pondok pesantren yang akan didirikan oleh Sugi Nur Raharja di Singosari Malang Jawa Timur.
Baca: Sugi Nur Gak Bisa Ngaji, Bikin Pesantren, Ditolak Warga
Gus Wal yang beberapa tahun sebelumnya juga pernah melakukan giat penolakan pembangunan pesantren Sugi Nur Raharja di Turen Kabupaten Malang dan Besuki Kabupaten Situbondo beralasan sangat tidak pantas seorang mantan narapidana yang belum teruji basic atau pun kemampuan ilmu agamanya mendirikan sebuah lembaga/yayasan pesantren.
Sebagaimana kita ketahui bersama selama ini yang namanya lembaga/ yayasan pondok pesantren yang merupakan tempat pengajaran ilmu agama, tempat penempaan diri para santri yang sangat mementingkan adab, akhlak dan ilmu-ilmu lainya sangatlah penting bagi masyarakat dalam mencetak para santri yang sangat diharapkan menjadi penerus perjuangan para ulama’, dan ulama’ adalah merupakan pewaris perjuangan para anbiya’ (para nabi).
Gus Wal selaku Ketum PNIB didampingi oleh Koordinator PNIB Daerah Malang Raya, Siswoyo Probo, mempertanyakan, “Apa jadinya jika seorang yang tidak paham akan ilmu agama tiba-tiba mendirikan lembaga/yayasan pesantren?”
“Mau jadi apa muridnya? Mau jadi apa santri yang mukim di situ? Mau jadi tukang misuh seperti yang banyak kita lihat di ceramah-ceramah Sugi Nur Raharja? Mau mengikuti jejaknya menjadi narapidana???”
Siswoyo Probo selaku Koordinator PNIB Malang Raya meminta dengan sangat kepada Bupati Kabupaten Malang H Sanusi dan semua stake holder yang ada di Kabupaten Malang untuk menolak Pembangunan lembaga/yayasan pesantren yang akan didirikan oleh Sugi Nur Raharja.
Kalaupun toh sudah dikeluarkan izin Siswoyo Probo meminta dengan sangat kepada Bupati Malang, H Sanusi dan dinas terkait untuk mengeluarkan SP3 atau pembatalan izin pendiriannya.
Gus Wal juga memaparkan, “Di tengah zaman digital seperti sekarang ini umat Islam dan rakyat Indonesia butuh suri tauladan yang benar-benar mengajarkan dan membimbing umat kepada ajaran Islam yang benar yang sesuai dengan anjuran baginda nabi Muhammad Rosululloh SAW. Yang selalu menyebarkan dan mengajarkan Islam yang rohmatan lil ‘alamin, yang lembut, sejuk, indah dan santun nan beradab, karena nabi Muhammad SAW diutus untuk menyempurnakan akhlaqul karimah, bukan seperti ajaran yang bisa kita lihat dari ceramah maupun orasinya Sugi Nur Raharja yang sangat tidak mendidik umat dan generasi remaja yang merupakan generasi penerus bangsa.”
Gus Wal menyerukan kepada seluruh negeri untuk menolak Dai Provokator dan menolak keras bilamana para Dai Provokator akan membangun atau pun mendirikan lembaga/yayasan pesantren di seluruh Indonesia dan Planet Bumi.
“Dai Provokator yang hobinya menghujat nan menyebarkan kebencian kepada sesamanya yang bukan golongannya atau pun umat lainnya, Dai Provokator yang suka misuh, marah-marah mencerca menghina orang lain, yang menolak menyanyikan lagu Indonesia Raya, yang menolak hormat kepada bendera merah putih, yang tidak mengakui Pancasila, yang menyebarkan ajaran maupun ideologi radikalisme khilafah terorisme, mereka itulah Dai Provokator,” tegas Gus Wal.
“Rakyat seluruh negeri harus menolaknya dan menolak keras bilamana mereka akan mendirikan/membangun lembaga/yayasan pesantren, serta kami menghimbau kepada umat Islam dan rakyat untuk tidak menjadikan mereka rujukan dalam hujjah (mencari hukum agama) serta jangan pernah menjadikan para Dai Provokator sebagai panutan.”
“Sebagai Umat Islam panutan kita hanya baginda Nabi Muhammad SAW yang selalu menyampaikan pesan perdamaian dan persatuan kepada seluruh umat dan seluruh alam,” tutup Gus Wal.
Baca artikel lain: Kopi Pahit Gus Wal