SintesaNews.com – EDITORIAL
Ganda Situmorang mengulas peta perpolitikan dalam minggu ini, para politikus seperti saling melempar jurus-jurus pancingan sambil menyiapkan kuda-kuda untuk langkah jurus selanjutnya. Simak di bawah ini. Red.
Sudah seminggu lebih Fadli Zon menghilang dari peredaran. Kira-kira tiarap dulu selepas dipermak oleh Prabowo. Eh, tapi malah beredar photo lawas Fadli Zon berdua dengan Anies Baswedan. Mukanya masih imut kira-kira masih zaman sekolahan di Amrik.
Oh, jadi mereka berdua ini sudah kenal baik sejak masih duduk dibangku sekolah.
Sementara itu ramai di media sosial langkah politis Bamsoet seperti menebar jaring dukungan politik, entah dari mana saja yang bisa terjaring dengan langkah “sruntulan”nya sebagai Ketua IMI (Ikatan Motor Indonesia), yang notabene dirinya menjabat Ketua MPRI RI, dengan memanfaatkan event Fromula E yang “didagangkan” Anies tapi tak juga terwujud. Red.
Sejak Densus 88 menciduk tersangka teroris FAO yang notabene pengurus teras di LSM MUI, benang merah jejalin kelindan para karakter ini semakin terlihat jelas.
Fadli Zon – Anies Baswedan dan Anwar Abbas. Tidak butuh IQ sekolam untuk bisa melihat jalinan spesifik itu. Beberapa photo dan dokumentasi media beredar luas di media sosial.
Tokoh utama di balik layar tetap pasti tidak kelihatan. Publik hanya bisa mengendus aroma busuk “Chaplin.” Selebihnya itu tugas Densus 88.
MUI Jakarta dapat bansos dari Anies Baswedan. Bansos adalah Bantuan Sosial dari pemprov DKI kepada organisasi lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Baca: MUI, LSM Ciptaan Soeharto yang Luput dari Agenda Reformasi 98
Jadi jelas ya. MUI itu levelnya sama dengan Pemuda Pancasila yang kemarin 20 anggotanya diciduk karena demo anarkis. Sama-sama Ormas peninggalan rezim orde baru era Soeharto.
Jadi bansos ini pada jaman Gubernur Ahok sudah dihentikan karena jauh dari tata kelola keuangan daerah yang baik dan benar. Tidak ada kewajiban pertanggung-jawaban dana bansos oleh LSM penerima bansos. Elu terima selesai!
Eh, emang ada yang gratisan ya? Hari gini.
Nah, di sini MUI Jakarta menerima bansos gedenya mencapai sepuluh kali lipat dari ormas-ormas lainnya, Rp10 miliar bansos untuk MUI dari Anies Baswedan.
Ormas lainnya besaran bansos paling gede satu ember dan ada yang ratusan jeti.
Enak bener duit rakyat bagi-bagi seenak udel. Septic tank buat warga ibukota kagak kebangun. Lobang resapan mirip septic tank malah dibikin di jalanan.
Sama-sama ga jelas juga duit rakyat mau diapain, terserah elu dah!
Lalu apa kegiatan MUI Jakarta untuk Pemprov DKI. Mereka bikin buzzer medsos.
Ya! Buzzer yang sudah mereka haramkan.
“Ibarat kate berak elu maem sendiri. Muke lu cebok pake air comberan. Babi dikasih kalung emas 10M juga jadi halal woii!” kata mpok nyeletuk dari dapur.
Jadi sangat benar donk jika publik sangat ingin makhluk MUI ini dibubarin aja.
Keliru besar dan hanya alibi basi kalau ada yang menyatakan bahwa Anwar Abbas, MUI Jakarta, teroris bajingan FAO hanya oknum. Kanker ganasnya sepertinya sudah menyebar keseluruh organ tubuh MUI.
Baca Catatan Pinggiran Ganda Situmorang di sini: