Catherine Mag, Runner Up Duta Pariwisata Indonesia akan Gunakan Storynomics Tourism untuk Promosi Daerah

Penulis: Wandi Ruswannur

SintesaNews.com – Nama panggilannya Catherine, gadis asal Jawa Timur ini adalah Runner Up (Juara Kedua) Duta Pariwisata Indonesia 2021. Ia terpilih dalam ajang yang diikuti oleh para peserta dari 34 provinsi di Indonesia.

Mahasiswi kelahiran tahun 2001 yang hobinya memasak dan bercita-cita jadi duta besar ini menyampaikan suka dukanya menjadi Duta Pariwisata Indonesia.

-Iklan-

Catherine menuturkan menjadi seorang duta pariwisata adalah belajar akan budaya negeri sendiri, promosi wisata, menambah relasi dan pengalaman.

“Duka bagi saya tidak ada karena itu merupakan sebuah tantangan untuk selalu siap jika ada penugasan di luar kota yang harus mengeluarkan waktu, tenaga dan materi tetapi saya menikmatinya karena memilki banyak aktivitas yang positif,” ucap gadis yang sedang menempuh pendidikan S1.

Lantas, Catherine memiliki motivasi menjadi duta pariwisata yaitu ingin menjadi seorang frontliner yang sadar akan wisata karena Indonesia memiliki banyak potensi obyek daya tarik wisata.

“Ingin belajar hal baru dan menumbuhkan kembali sektor pariwisata di masa pandemi dengan aksi nyata dan advokasi yang telah saya dilakukan,” tuturnya.

Ia menyebut bahwa sektor pariwisata sangat berkesinambungan dengan pertumbuhan ekonomi nasional untuk menambah pendapatan negara dan penciptaan lapangan kerja karena peningkatan sektor pariwisata diyakini akan berkontribusi terhadap perekonomian dan penyerapan tenaga kerja.

Untuk itu, branding, campaign serta positioning perlu terus diupayakan dan masyarakat perlu terus diedukasi agar bersikap sejalan dengan apa yang dibutuhkan oleh para wisatawan, terkhusus mancanegara.

Catherine menambahkan perihal bagaimana cara mengenalkan pariwisata, yaitu dengan menggunakan storynomics tourism untuk membantu pemulihan pariwisata akibat pandemi dapat dilakukan sehingga promosi potensi daerah akan terangkat.

“Cara ini berupa konten menarik dan kreatif dengan menceritakan sebuah destinasi wisata contohnya pada desa wisata Sanankerto yang memiliki keunggulan 115 spesies bambu dan arboretrum terbesar di Indonesia,” ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa desa wisata Sanankerto juga termasuk dalam ekowisata bernama Boonpring serta masuk dalam jajaran 50 Anugerah Desa Wisata Indonesia yang merupakan program Kementrian Pariwisatadan Ekonomi Kreatif.

“Oleh karena itu storynomics tourism akan membuat penasaran dan tertarik wisatawan dengan menerapkan platform digital seperti fitur story atau post di Instagram. Kemudian yang perlu diperhatikan adalah pendukung terciptanya Storynomics Tourism dengan cara membangun Awareness (kesadaran) yang berkaitan dengan marketing (pemasaran), membangun Experience (pengalaman) yang berkaitan dengan faktor Aksesibilitas, Amenitas, dan Atraksi (3A) yang melekat ke setiap destinasi-destinasi wisata,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here