Strategi Cikeas Hancurkan NU dari Dalam, Sodorkan JK Jadi Ketum PBNU

Penulis: Erri Subakti

Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba Balitbang Partai Demokrat bersuara mengenai Muktamar NU ke-34 yang akan berlangsung di Lampung akhir tahun ini. Tak tanggung-tanggung, parpol yang kini dikuasai keluarga “Cikeas” itu mengusulkan Jusuf Kalla (JK) untuk menjadi Ketua Umum (Ketum) PBNU.

Deputi Balitbang Partai Demokrat Syahrial Nasution menilai JK memiliki pengalaman dan kemampuan mumpuni untuk memimpin PBNU.

-Iklan-

Strategi partai politik ini menyeruak mecampuri urusan organisasi yang selalu dipimpin oleh para kyai yang sangat dihormati. Apa rencana Cikeas tiba-tiba mengusulkan politikus gaek yang juga pemilik grup bisnis besar di Indonesia sebagai calon ketum PBNU?

Tentu saja politis. Jelas. Ada rencana “kolaborasi” atau “reuni” antara Cikeas dan JK untuk tujuan kekuasaan politik Indonesia jelang kontestasi Pemilu dan Pilpres 2024 nanti.

Menanggapi hal ini, Gus Rosikh, sepupu dari Mbah Maimoen berpendapat bahwa yang bukan kyai tak perlu berambisi untuk mengurusi organisasi yang selalu dipegang oleh para kyai.

“NU itu sebagaimana artinya secara harfiah adalah Kebangkitan Para Ulama’/Kyai, jadi yang bukan Ulama’ atau kyai tidak perlu ikut campur urusannya Ulama’/Kyai. Tidak perlulah membuat polling-pollingan segala seperti pilihan RT, Lurah, Bupati, Gubernur maupun pilihan lainya. Muktamar NU itu urusannya Kyai. Yang bukan Kyai jangan mengurusi yang bidang bidangnya,” kata Gus Rosikh.

Baca: Gus Rosikh: NU Guyub Rukun, yang Terpilih di Muktamar NU Ke-34 Wajib Didukung dan Dihormati

Gus Rosikh yang merupakan cucu Dari KH Imam Kholil (Ulama’ Khos Dan Kharismatik dari Sarang medio 1930-1980an) juga meminta kepada warga Nahdliyyin di mana pun berada untuk senantiasa memegang teguh dan mengedepankan Ukhuwah Nahdliyyah dan Trisula NU.

Gus Rosikh yang juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Ma’hadul ‘Ilmi Asy-Syar’ie (Pondok tertua di Sarang yang berdiri sejak 1828) tersebut juga menyampaikan, semua yang maju sebagai kandidat Calon Ketua Umum/Tanfidhiah PBNU adalah tokoh-tokoh pilihan, ulama’-ulama’ yang sangat ‘alim luar biasa.

Sebagaimana kita ketahui kandidat paling kuat yang akan maju sebagai Calon Ketua umum/Tanfidhiah PBNU adalah KH Yahya Tsaquf dan Prof. Dr. KH Said Aqil Siraj.

“Beliau berdua adalah kandidat paling kuat yang maju dalam Muktamar NU ke-34 di Lampung mendatang. Beliau berdua Tokoh NU yang sama-sama layak dan pantas untuk menakhodai NU,” tutur Gus Rosikh.

Jadi bagi penulis, kok ya ujug-ujug ada yang frustasi menjelang 2024 segala cara dan strategi dikerahkan demi ambisi kekuasaan.

Sementara ketika dihubungi wartawan mengenai isu dukungan dari Partai Demokrat kepada JK untuk menjadi Ketum PBNU, JK belum memberikan keterangannya.

Juru Bicara JK, Husain Abdullah mengatakan bahwa Pak JK belum menanggapi rumor tersebut.

“Belum ada tanggapan dari Pak JK,” kata Husain kepada Tribunnews, Minggu (14/11/2021).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here