Mengeruk Anggaran APBD Gaya Anies Baswedan

Azas Tigor Nainggolan

Kemarin pagi ketika saya melewati jalan sekitar sungai atau Banjir Kanal Timur (BKT) ada sesuatu yang menarik. Terlihat oleh saya ada dua buldozer sedang mengeruk sampah yang sudah menjadi pulau-pulau kecil dan mengotori BKT.

Sering saya melewati daerah BKT itu dan sudah berbulan-bulan lalu melihat banyak sampah dan pulau-pulau kecil di tengah BKT. Jelas tumpukan sampah yang menjadi pulau kecil itu mengurangi kapasitas tampung dari BKT dalam menyalurkan air ke laut di Jakarta Utara. Melihat itu juga, saya bertanya terus setiap kali lewat dan melihat tumpukan sampah di BKT, “Kapan tumpukan sampah pulau kecil itu dikeruk dan dibersihkannya BKT?”

-Iklan-

Nah, kemarin saya melihat, Pemprov Jakarta baru melakukan pembersihan dengan mengeruk pulau-pulau tumpukan sampah itu. Padahal sekarang ini terlihat sudah menjadi pulau-pulau dan tumpukan sampah yang mengotori. Kondisi kotornya sudah sangat berat dan pulaunya sudah semakin sulit dikeruk. Ditambah lagi sekarang Jakarta sudah mulai masuk musim hujan jadi membersihkan sudah agak sulit.

“Kenapa pula baru sekarang, di ujung tahun 2021 pada bulan November baru melakukan pekerjaan membersihkan tumpukan sampah di BKT?” Saya bertanya sendiri.

Kalo sudah di ujung seperti sekarang sudah terlambat untuk melakukan pembersihan karena kondisinya sudah kotor sekali. Sampahnya sudah banyak mengotori badan sungai dan banyak menjadi pulau-pulau sampah di tengah aliran sungai BKT. Jika demikian adanya, ya proyek pengerukan ini hanya untuk menghabiskan anggaran dari APBD alias mengeruk habis APBD semata. Jadi proyek pengerukan ini hanya untuk mengeruk apbd versi Anies Baswedan, gubernur Jakarta. Seharusnya perawatan dan pengawasan saluran BKT dilakukan secara rutin bukan baru dilakukan di akhir tahun yang sudah mau hujan.

Jakarta, 12 November 2021
Azas Tigor Nainggolan.
Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here