SintesaNews.com – Beredar daftar 228 lab PCR oleh 10 Perusahaan yang tersebar di jabotabek dan seluruh Indonesia. Menarik mencermati bahwa ternyata lab PT GSI yang oleh Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir sudah mengakui ada pemilikan saham melalui PT dan itu murni untuk bisnis sosial dengan latar belakang yang sudah terang benderang sebenarnya.
Ketua Duta Relawan Ganda Situmorang menanggapi hal ini dengan menyatakan bahwa di awal-awal pandemi ketika infrastruktur bukan hanya hanya Indonesia tapi seluruh negara di muka bumi tidak siap menghadapi pandemi. Maka memang langkah-langkah terobosan yang sifatnya ekstraordinari sering menjadi pilihan kebijakan dan eksekusi yang harus diambil segera.
“Pilihan itu bisa bersifat tidak populis seperti kebijakan PPKM dan juga bisa bernuansa benturan kepentingan. Namun ingat tidak ada satu pun negara yang siap baik pengalaman dan infrastruktur dalam menghadapi pandemi COVID-19. Karena pandemi Covid-19 adalah disrupsi,” kata Ganda yang sempat aktif di Media Center Jokowi Posko Cemara sejak Pilpres 2014 sebagai konseptor Konser Salam 2 Jari.
Lalu mencermati daftar lab PCR tersebut, ternyata jumlah lab PCR milik PT GSI hanya 5 lab dari total 228 lab. Termasuk paling sedikit pada urutan 9 dari 10 Perusahaan pemilik jasa lab PCR.
Sisanya justru dimiliki oleh Swasta lainnya termasuk Grup Bosowa dengan jumlah 33 lab! Bahkan ada 3 Grup perusahaan lain yang jumlahl bnya nya mencapai 115 lab.
“Jadi memang tuduhan gerombolan Relawan Komisaris kepada Pak Luhut dan Pak Erick sangat tidak akurat. Mereka bahkan menuntut pak Jokowi untuk memecat duo punggawa Presiden Jokowi tersebut,” ujar Ganda kemudian.
Baca: KPPJ Desak Reshuffle, Duta Relawan: Gak Usah Bawa-bawa Nama Relawan, Padahal Komisaris
“Relawan Komisaris ini rasanya sudah seperti oposisinya oposisi. Lebih oposisi dari oposisi. Sebaiknya segelintir Relawan Komisaris bermulut besar ini menanggalkan status Relawan dan masuk barisan oposisi. Itu lebih elok dan elegan,” pungkasnya.
Baca juga Catatan Pinggiran lain di sini: