Penulis: Dahono Prasetyo
SintesaNews.com – Ormas Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) versi Heri Satmoko (Hersat) yang selesai melaksanakan hajatan Konggres di Bali 5 November 2021 mencantumkan nama salah satu putri mendiang Proklamator, Sukmawati Soekarnoputri sebagai Dewan Penasihat. Hal tersebut tertuang dalam AD/ART Konggres di Bali.
GPM Versi Hersat yang masih berpolemik dengan legalitasnya, sebelumnya sempat viral terkait dukungan kepada LaNyalla Mattalitti untuk Capres 2024. Pencantuman nama Sukmawati Soekarnoputri sebagai Dewan Penasihat diduga juga menyimpan potensi kontroversi.
Informasi yang beredar dari orang-orang terdekat Sukmawati, didapat kabar bahwa mantan Ketua Umum Partai PNI Marhaenisme itu tidak tahu bahwa dirinya dikaitkan dengan kepengurusan DPP GPM versi Hersat.
“Ibu tidak tahu dan tidak ada izin,” demikian pesan singkat dari Ibnu, salah satu orang terdekat Sukmawati.
Hingga berita ini diturunkan, SintesaNews yang kemudian menghubungi Sukmawati belum mendapat tanggapan langsung. Dari informasi awal, kemungkinan nama Sukmawati hanya dimanfaatkan oleh GPM versi Hersat untuk mendapatkan simpati dari kaum Marhaenis.
Gerakan Pemuda Marhaenis yang secara histori identik dengan nama Almarhumah Rahmawati Soekarnoputri, di tahun 2021 ini mengalami masa transisi kepemimpinan. GPM versi Hersat dinilai banyak pihak telah gagal menyatukan kaum Marhaenis, bahkan perpecahan terjadi di berbagai daerah. Dari kepengurusan beberapa DPD dan DPC yang bongkar pasang hanya dalam hitungan bulan, hingga manipulasi akte pendirian yang dimanipulasi untuk kepentingan Konggres.
Kebangkitan wadah organisasi kaum Marhaenis sejati yang seharusnya menyatukan visi perjuangan, justru melahirkan perpecahan di kalangan kader-kader Soekarnoisme.
Baca juga: