Gus Wal Ketum PNIB: Yang Layak Didemo Saat Ini DPR MPR DPD, Bukan Presiden! Demo Boleh, Bodoh Jangan

SintesaNews.com – Gus Wal Ketum PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) geram dengan aksi demo yang ditujukan kepada Presiden Joko Wudodo (Jokowi).

“Demo Boleh, Bodoh Jangan.”
“Suarakan Aspirasi itu Baik, Goblog Jangan,” ujarnya.

Kritik dan demonstrasi adalah bagian tak terpisahkan dari demokrasi, pasca demonstrasi besar-besaran 1998 yang mampu memaksa Presiden Soeharto lengser dari singgasana kekuasaannya selama 32 tahun, demonstrasi mengkritik dan menyuarakan aspirasi seperti sebuah agenda, baik tahunan, bulanan, maupun harian.

-Iklan-

Demonstrasi dianggap sebagai salah satu refleksi dari proses demokrasi. Karena demokrasi menginginkan adanya peran serta masyarakat untuk mengawal jalannya pemerintahan sehingga aksi demonstrasi dilakukan untuk menunjukkan suatu kebebasan berekspresi dan menyampaikan pendapat maupun gagasan. Namun, sayangnya, demonstrasi terkadang dijadikan alat untuk memaksakan kehendak dari sekelompok orang, kelompok, komunitas maupun ormas terhadap otoritas tertentu, terlepas dari valid, benar atau tidaknya tuntutan mereka tersebut.

Gus Wal menjelaskan bahwa Demonstrasi juga merupakan ekspresi dari sebuah kebebasan berpendapat, menyampaikan aspirasi dan kritikan terhadap suatu kebijakan yang disertai niat menegakkan ataupun menyuarakan keadilan dan membela kebenaran.

“Dan hendaknya para demonstran melakukan demonstrasi dengan sikap kritis dengan cara-cara yang baik, santun, intelek, elegan, dan bijaksana. Para demonstran dalam melakukan aksi unjuk rasa harus memegang teguh prinsip etis (sesuai norma), analitis (memahami akar permasalahan), hendaknya pula demonstrasi harus disertai dengan pernyataan solutif sebagai masukan dan saran atas kekurangan yang ada, dan itu jika dilakukan maka aksi demonstrasi yang dilakukan menjadi sebuah demonstrasi yang produktif, berhasil dan sukses, serta itulah kritik konstruktif dengan niat membela maupun kebenaran/keadilan,” beber Gus Wal.

“Karena kritikan tanpa didasari dengan saran konstruktif yang bisa bermanfaat bagi rakyat bagaikan sebuah teori yang tak didukung oleh dalil ilmiah yang benar dan valid,” imbuhnya.

“Beberapa hari ini kita melihat banyak sekali kelompok kelompok yang melakukan demonstrasi tanpa dasar ilmiah yang benar dan valid mendemo istana. Alih-alih mengatasnamakan rakyat, mereka bahkan berani mengultimatum Presiden Jokowi untuk 3X24 jam untuk mundur. Mereka mengatas-namakan rakyat, rakyat yang mana? Rakyat Hongkong???” kecam Gus Wal.

Lha wong rakyat Indonesia itu sebagian besar puas dengan hasil kinerja pemerintahan Jokowi Ma’ruf Amin kok, ini ada segerombolan orang mengatasnamakan dan mewakili rakyat meminta Presiden mundur, ini jelas bukan demo yang benar, hanya sekedar ‘yang penting demo’ atau ‘demo asal asalan’,” ujar Gus Wal secara lugas.

“Kalau mereka mengacu pada kebenaran disertai kajian data ilmiah yang valid dan benar benar peduli terhadap amanat penderitaan rakyat, maka seharusnya yang layak untuk mereka demo dan berikan kritik konstruktif adalah para pimpinan, Anggota DPR MPR DPD,” jelasnya.

“Kalau mereka tuntut Presiden dan wakil presiden untuk mundur itu berdasar mengatas-namakan kepentingan bangsa dan aspirasi rakyat itu jelas hanya sekelompok ‘wong gendeng mangan sabun‘ yang asal demo dan yang penting demo. Lha jelas Presiden Jokowi dan kabinetnya berjuang mati-matian semaksimal mungkin untuk jaga nyawa dan kesehatan rakyat selama pandemi ini, pembangunan infrastruktur luar biasa, pembangunan merata, daerah-daerah tertinggal yang di era-era sebelumnya sangat miris kesejahteraanya, digenjot luar biasa dengan pembangunan infrastrukturnya, membawa ekonomi tetap stabil meski pandemi, hingga dunia internasional Indonesia semakin disegani kok, malah dituntut mundur, kan gila dan tidak masuk akal apa yang mereka suarakan itu,” ujar Gus Wal.

“Kalau mereka pinter, bener dan pener maka yang layak didemo dan dikritik adalah pimpinan, anggota DPR MPR DPD yang sampai hari ini minim kontribusi bagi kemajuan dan kemakmuran rakyat. Selain banyaknya foto dan video di akun sosialnya dan dimana pimpinan dan anggota DPR MPR DPD terutama di saat rakyat susah karena pandemi dan diam saja saat ada rakyat yang tertindas nan di-dholimi. Contohnya dimana pimpinan dan anggota DPR MPR DPD saat 600 KK lebih warga Blaru Badas Kabupaten Kediri terancam kehilangan lahan pertanian sumber penghidupanya? Mengapa pimpinan, anggota DPR MPR DPD diam saja?”

“Lantas dimana juga para demonstran yang berdemo di istana yang mengatasnamakan memperjuangkan rakyat?”

“Demo Boleh, Bodoh Jangan!!!” pungkas Gus Wal mengakhiri.

#PNIB
#PejuangNusantaraIndonesiaBersatu
#GARDANUSANTARABERSATU
#GARDABENTENGNUSANTARA

1 COMMENT

  1. PNIB mantap!! Maju terus! Ada demo Maha Sewa ada pula demo ataa nama bela agama dst… demokrasi dicorengi olh para pnjahat negeri mllui rekayasa demo.

    Tksh PNIB yg tlh mmbuktikn langkh real melawan kedzaliman bertopeng demo.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here