PNIB: Mengapa FPI, JI, JAT, JAD Masih Dibiarkan Berkegiatan Meski Sudah Resmi Dilarang dan Dibubarkan?

SintesaNews.com Ketum Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB), AR. Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) menyoroti dengan keras terkait adanya acara kegiatan FPI, JI (Jemaah Islamiyah), JAT, JAD di Hotel Satya Graha – Yogyakarta, yang berlangsung dari kemarin 15 Oktober hingga 17 Oktober, dan hingga saat ini masih berlangsung.

“Kami mempertanyakan pemerintah dan aparat penegak hukum, buat apa mereka mereka ini dibubarkan dan dilarang berkegiatan juga menggunakan simbolnya sejak 30 Desember lalu, lantas mengapa hari ini mereka-mereka masih bisa dengan bebas sebebas-bebasnya hadir mengikuti acara yang diselenggarakan oleh MPUII DIY?!” kecam Gus Wal.

“Akankah pemerintah dan aparat penegak hukum membiarkan negara dan hukum kembali dikangkangi oleh mereka yang nyata-nyata sudah jelas dilarang berkegiatan dan menggunakan simbolnya?”

-Iklan-

 

 

 

“Akankah Nngara dan hukum harus kalah dengan arogansi mereka saat ini seperti yang selalu mereka lakukan satu dasawarsa kemarin?!” Gus Wal mempertanyakan dengam tegas.

“Saat ini kita pun masih dalam fase PPKM Darurat, meski sudah agak longgar, banyak daerah sudah dalam level 1 atau 2, namun acara FPI, JI, JAT JAD di Gedung dan Hotel Satya Graha – Yogyakarta 15-17 Oktober sangat melukai hati rakyat Indonesia yang selama ini bersusah payah dan taat patuh pada aturan kebijakan negara dan pemerintah terkait PPKM Darurat,” ujar Gus Wal.

“Bagaimana dulu kita bisa lihat, para pedagang kaki lima yang berjualan di-razia oleh aparat penegak hukum, bagaimana diberlakukan jam malam yang sangat ketat, namun kini dengan terselenggaranya acara FPI, JI, JAT JAD ini kami bertanya-tanya, haruskah hukum dan aturan itu hanya untuk rakyat jelata dan ekonomi menengah kebawah saja?!”

“Akankah hukum dan aturan itu tidak berlaku bagi mereka yang ‘elite dan borjuis’ serta tidak berlaku bagi FPI, JI, JAT, JAD yang nyata-nyata sudah dilarang berkegiatan dan memakai simbol maupun atributnya???” Gus Wal geram.

“Andaikan acara 15-17 Oktober bisa selesai tanpa dibubarkan, maka sebagian besar rakyat Indonesia bisa berkurang kepercayaanya kepada aparat penegak hukum, dalam hal ini pihak kepolisian.”

“Andaikan tidak dibubarkan, bukan mustahil akan ada mosi tidak percaya kepada polisi,” Gus Wal mengingatkan.

“Untuk itu, kami PNIB )Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) yang juga merupakan rakyat Indonesia, meminta kepada pemerintah dan aparat penegak hukum untuk sesegera mungkin membubarkan acara FPI JI JAD JAT Di Gedung dan Hotel Satya Graha Yogyakarta 15-17 Oktober.”

“Kami meminta kepada negara dan aparat penegak hukum untuk juga menolak acara-acara mereka yang kelak akan diadakan di tempat-tempat lainya. Jangan biarkan mereka yang sudah haram terlarang keberadaanya dan dilarang berkegiatan nan menggunakan atribut juga simbolnya berbuat pongah di negeri ini yang merupakan negeri yang berlandaskan hukum,” terang Gus Wal.

“Kami juga meminta kepada pemerintah dan aparat penegak hukum untuk mencabut hak-hak politik dan hak kewarganegaraan kepada pengurus anggota dan simpatisan FPI JI JAT JAD dan NII sebagai upaya pertobatan bagi mereka,” tutur Gus Wal.

“Indonesia Indah, Aman Makmur Damai Tanpa HTI FPI JI JAT JAD NII,” pesan Gus Wal kemudian

“Negara Tidak Boleh Kalah oleh ormas-ormas yang sudah dilarang dan dibubarkan,” pungkasnya,

1 COMMENT

  1. Apa yang disampaikan oleh Gus Wal, harus di tindak lanjuti oleh aparat berwenang, sekalipun terbukti indikasi adanya keterpaparan” dalam Institusi penegak hukum. “Asap menandakan ada kemungkinan besar menyalanya api yang menjalar dari semangat taliban”.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here