Penulis: Ganda Situmorang
Beredar viral video Anies Baswedan di awal September tahun 2021 sedang sembahyang di Klenteng Toa Se Bio. Terlihat sangat jelas Anies sedang pasang hio.
Seharusnya tidak ada yang salah dengan ritual yang dilakukan oleh Anies. Persoalannya adalah karena Anies identik dengan Gubernur ayat dan mayat. Kelompoknya yang gencar mengkafirkan semua orang d lluar kelompoknya. Bahkan orang yang menyerupai satu kaum di luar kelompoknya mereka cap kafir kecuali Anies. Katakanlah ini dogma kafir ayat dan mayat. Seyogyanya dogma ada berlaku syarat dan ketentuan, seperti pengecualian untuk anak di bawah umur, dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Demikian juga dogma kafir ayat dan mayat ternyata ada pengecualian buat Anies.
Beredar pulak meme Anies yang sudah mengunjungi semua rumah ibadah, komplet!
Tanggapan awam beredar luas di jagad maya, beraneka ragam; mengatakan pengulangan strategi ayat dan mayat Pilkada DKI untuk pilpres 2024; Ada yang bilang strategi bulanan supaya tetap jadi buah bibir, trending topic (top of mind); dan ada lagi yang nyeletuk buat ngambil hati RRC yang lagi naik daun dimana US sudah mulai keteteran dominasinya menjelang sunset.
Namun memang, aturan dogma kafir ayat dan mayatlah yang paling relevan dan masuk akal. Anies kena pengecualian dogma kafir ayat dan mayat karena menjadi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Ambisi dan tindak-tanduknya yang menghalalkan segala cara, mengabaikan etika dan akal sehat dengan pelbagai jurus dewa mabok yang dipanggungkan selama ini akhirnya berbalik ke dirinya sendiri menyebabkan dia gila benaran (personal disorder). Pola pikir dan hatinya sudah hancur berantakan, kacau balau hingga satu titik tidak bisa kembali lagi alias SINTING!
Satu yang pasti Anies adalah gubernur paling bodoh saat ini. Bagaimana tidak? Dia menduduki kursi eksekusi di propinsi paling strategis DKI Jakarta dengan APBD mencapai Rp80 triliun lebih. Sungguh sangat besar panggung dan logistik untuk unjuk gigi prestasi benaran. Jika seandainya 10% saja dari kinerja gubernur sebelumnya Ahok diikuti oleh Anies, itu pun masih akan sangat fenomenal.
Tapi apa yang dilakukan oleh Anies?
Dari awal jabatan dia sibuk membentuk KPK cabang Balaikota, menutup pintu – jendela dan tirai Balaikota, menghapus Qlue, menghapus rapat-rapat pemprov online terbuka yang sudah dirintis oleh Gubernur Ahok, sibuk bikin prakarya bambu – batu kali dan jaring di atas kali. Ngecat genteng dan separator, bongkar pasang trotoar dan jalur sepeda, ngemis kompor ke para Dubes, dan yang paling ngeselin penulis, seenak udel nebangin pohon di Monas hanya untuk maenan “Tamiya”. Di situ Anies adalah Gubernur Terbodoh sedunia.
Kalaupun Anies memang pura-pura berbuat bodoh. Maka satu penjelasan logis adalah hanya dengan dogma kafir ayat dan mayat di atas.
Hanya Anies yang mampu menyelamatkan dirinya sendiri dengan cara bertobat. Mengakui kesalahannya bermain politik identitas, sejak pilkada ayat dan mayat DKI Jakarta hingga hari ini telah memporakporandakan tatanan demokrasi yang telah dengan susah payah dibangun sejak awal Reformasi tahun 1998.
Sebelum terlambat sadar bahwa Anies tinggal sendirian dengan kegilaannya jadi bahan tertawaan, olok-olok dan sumpah serapah warga waras +62 se-Nusantara.
Kecuali Anies memang sudah benaran Sinting!
Salam Pancasila 🇮🇩
08092021
TTD
Ganda Situmorang