Kerja Senyap Mendag, Meski Pandemi, Neraca Perdagangan Surplus 15 Bulan Berturut-turut

SintesaNews.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami surplus pada Juli 2021, yaitu sebesar US$2,59 miliar

Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono mengatakan surplus tersebut terjadi karena nilai ekspor pada Juli 2021 yang mencapai US$17,70 miliar, sementara nilai impor mencapai US$15,11 miliar. Dengan surplus yang kembali terjadi pada Juli 2021, maka BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia telah mengalami surplus selama 15 bulan secara beruntun.

“Ini juga memberikan indikasi bahwa ekonomi semakin membaik karena neraca perdagangan 15 bulan beruntun surplus, tertinggi di Oktober 2020 yang mencapai US$3,58 miliar,” katanya dalam konferensi pers virtual, Rabu (18/8/2021).

-Iklan-

Secara tahunan, Margo menjelaskan kinerja ekspor pada Juli 2021 masih mengalami pertumbuhan sebesar 29,32 persen (year-on-year/yoy). Namun, capaian tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekspor pada Juni 2021 yang tercatat mencapai 54,46 persen yoy.

“Jika dilihat berdasarkan sektornya, ekspor migas meningkat 50,08 persen, sementara nonmigas meningkat 28,26 persen,” jelasnya.

Sementara, kinerja impor pada Juli 2021 masih mencatatkan peningkatan yang tinggi sebesar 44,44 persen yoy. Jika dirincikan, impor migas meningkat sebesar 86,39 persen yoy. Impor nonmigas juga mengalami peningkatan sebesar 10,21 persen.

Menanggapi tingginya impor ini, Menteri Perdagangan M. Lutfi mengatakan kepada media bahwa meski impor pada 2021 mengalami kenaikan hingga di atas 30 persenan. Namun menurut penggunaan barangnya, sebagian besar diperuntukkan untuk jenis barang-barang kebutuhan industri, bukan konsumsi.

“(Sebesar) 91 persen dari produk impor kita adalah bahan baku, bahan penolong dan bahan kapital, barang untuk modal pabrik jadi itu bukan berarti (banjir produk impor),” kata Lutfi.

“Jadi kalau dibilang banjir impor itu enggak bener sama sekali, yang ada justru malah turun impornya untuk barang konsumsi,” jelas Lutfi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here