Penulis: Ganda Situmorang
Patriot 98 NKRI
Ketika para Bapak Pendiri Bangsa (Founding Fathers) dari pelbagai suku, daerah dan agama kepercayaan berkumpul dan sepakat untuk menanggalkan primordialisme masing-masing adalah cikal bakal lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi NKRI adalah KESEPAKATAN para Founding Fathers, dan itu bisa terjadi hanya atas rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Tuhan Yang Maha Esa. Kesepakatan dan Tujuan NKRI secara terang benderang dituliskan dalam Pembukaan UUD 1945 dimana Pancasila menjadi Dasar Negara.
Maka sila pertama Pancasila memang sungguh fantastis keren luar biasa bunyinya Ketuhanan Yang Maha Esa.
Indonesia berbentuk NKRI sangat jelas sesungguhnya tidak ada ruang perdebatan atas sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sama sekali bukan berdasarkan hanya satu agama apapun itu.
Sila-sila berikutnya menggenapi sila pertama hingga kelima sila (Pancasila) juga demikian adanya. Jelas lugas dan mengandung seluruh nilai luhur berbagai suku Nusantara menjadi satu bangsa Indonesia.
Jika tidak ada kesepakatan yang bisa dicapai saat itu, kemungkinan percekcokan dan perpecahanlah yang terjadi. Terbukti betapa kesaktian Pancasila sebagai Dasar Negara yang begitu kokoh hingga sebentar lagi NKRI akan mencapai dirgahayu NKRI ke-76.
Jika Magna Charta, Revolusi Prancis yang digalang oleh para pengacara kaya nan makmur, bukan oleh petani-petani yang kelaparan, kontras dengan Proklamasi NKRI yang dimotori oleh para aktivis pemuda dengan perut keroncongan miskin harta namun kaya Ideologi dan Visi Indonesia.
Ada banyak bukti sejarah kejayaan yang runtuh justru ketika mendekati dan di puncak kejayaannya. Hampir semuanya runtuh dan pecah karena generasi penerusnya yang saling berselisih paham hingga cekcok dan perpecahan pun terjadi. Jadi bukan karena faktor ekonomi dan kelaparan dan kesusahan melainkan fraksi politikus yang mengkhianati kesepakatan awal Founding Fathers, membawa isu SARA yang selalu menonjolkan kepentingan kelompok bahkan primordialisme hingga membawa perpecahan.
Imperium Romawi ketika masa mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-1 M, memiliki armada-armada laut dari seluruh Mediterania membawa kemakmuran bagi orang-orang Romawi, melampaui impian paling liar para leluhur mereka. Namun ingatlah, justru pada masa kemakmuran tertinggi itulah tatanan politik Romawi runtuh menjadi serangkaian perang saudara mematikan. Karena perselisihan dan pengkhianatan oleh Brutus!
Yugoslavia, pada tahun 1991 mencatat memiliki sumber daya melimpah untuk menghidupi seluruh penduduknya, namun masih terdisintegrasi dalam pertumpahan darah yang mengerikan karena pertikaian antar etnis dan latar belakang agama berbeda. Sama sekali bukan karena krisis ekonomi dan bukan karena bencana kelaparan melanda negeri.
Kita, bangsa Indonesia semestinya bisa memetik pelajaran dari sejarah kebesaran bangsa-bangsa besar namun telah hancur dan runtuh karena mengkhianati kesepakatan Founding Fathers. Sebuah upaya dengan kesadaran penuh seluruh komponen bangsa harus dipastikan oleh Negara. Tujuannya adalah untuk memelihara hukum, peraturan, prosedur, tingkah laku seluruh komponen bangsa. Supaya hal-hal tersebut harus dilakukan untuk mencegah (preventive actions) demi merawat Pancasila tetap kokoh sehingga tatanan sosial masyarakat, bangsa dan negara yang majemuk (Bhinneka Tunggal Ika) tidak runtuh seketika.
Selamat Bulan Dirgahayu Bangsaku Indonesia. Kami, Patriot 98 akan senantiasa terus menjagamu dari para pengkhianat kesepakatan Founding Fathers untuk melambungkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai Tiang Awan di siang hari, sebagai Tiang Api di kala malam bagi seluruh rakyat Indonesia.
01082021
Salam Pancasila 🇮🇩