“76Th INDONESIA MERDEKA
BEBAS DARI CORONA DENGAN IKUT SERTA VAKSINASI COVID-19 dan TETAP MENJALANKAN PROTOKOL KESEHATAN”
Penulis: AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal)
Hari ini kita sudah memasuki periode akhir di bulan Juli, itu tandanya kita Rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke akan segera merayakan Hari “besar” Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang ke-76th pada tanggal 17 Agustus mendatang.
Pada periode yang sama Juli 1945, 76 tahun yang lalu hingga pertengahan Agustus 1945, Jepang yang saat itu menjajah negeri kita juga mengalami fase-fase kritis dimana kekalahan demi kekalahan Jepang atas sekutu banyak dialami di palagan perang Pasifik, Okinawa dan Filipina mengakibatkan kerugian besar kepada pihak Jepang. Hingga mengakibatkan nasib negeri-negeri jajahanya yang dijanjikan kemerdekaan, seperti Indonesia bisa saja menjadi pupus, andai saja tidak ada kekuatan mental baja dari para pendiri bangsa kita.
“Sambut 76th Indonesia Merdeka, Bersatu Menolak Takluk dengan Corona, Rakyat Indonesia Tidak Akan Kibarkan bendera putih tanda menyerah dengan pandemi.”
Telah 76 tahun berlalu, saat ini di tengah harapan menjelang puncak hari “besar” kemerdekaan Indonesia yang ke-76, bangsa kita masih dalam cengkeraman virus covid19 yang masih “menjajah” kesehatan, kehidupan dan kebebasan hidup normal Rakyat Indonesia.
Upaya demi upaya terus dilakukan oleh pemerintah kita untuk mengatasi masalah pandemi covid19 ini, salah satunya dengan menggencarkan program Vaksinasi Covid19 dan melakukan tindakan PPKM Darurat sepanjang bulan Juli ini hingga awal Agustus.
Sebagai generasi yang mengisi dan menikmati kemerdekaan kita saat ini tidak lain tidak bukan dituntut untuk mengisi kemerdekaan yang telah dirajut dan diraih dengan susah payah, dengan air mata, darah, nyawa dan segala bentuk perjuangan nan pengorbanan para pahlawan dan pendiri bangsa ini dengan sebaik baiknya, membawa bangsa negara kita menjadi bangsa yang besar, maju, dan beradab.
Jika 76 tahun lalu para pejuang kemerdekaan mengorbankan darah, nyawa dan segalanya untuk kemerdekaan bangsa Indonesia, maka sekarang ini kita sebagai para generasi penerus bangsa yang menikmati alam kemerdekaan saat ini hanya diminta untuk terus selalu berjuang disertai kesabaran melawan pandemi covid19 ini.
Jika dahulu para pejuang mengangkat senjata melawan para imperialis penjajah, maka saat ini kita hanya perlu ikut serta melakukan program Vaksinasi Covid19 yang semuanya gratis ditanggung oleh negara dan hanya perlu mengikuti anjuran PPKM Darurat yang hanya beberapa hari saja.
Jika dahulu para pejuang bertaruh nyawa melawan para penjajah, kini kita hanya diminta membatasi kerumunan dengan memperbanyak berdiam diri di dalam rumah berkumpul bersama keluarga.
“76Th lalu berjuang untuk kemerdekaan, Sekarang Kita bersama sama berjuang untuk Merdeka dari Corona dengan Vaksinasi Covid19, Prokes, dan Sabar menjalani PPKM Darurat”
Kita meneladani para pejuang kemerdekaan dan pendiri bangsa yang berjuang mengangkat senjata menolak menyerah, menolak takluk dengan penjajah maka di hari-hari ini kita pun harus kuat dan bersabar menghadapi pandemi covid19 ini. Rakyat Indonesia menolak menyerah dan menolak takluk dengan Corona, dengan sedikit mengangkat siku untuk divaksin, menjalankan prokes dan bersabar menjalani PPKM Darurat.
“MENGIBARKAN BENDERA PUTIH TANDA MENYERAH BUKAN KARAKTER BANGSA INDONESIA, ITU ADALAH MENTAL PARA PECUNDANG, PROVOKATOR, PERUSUH DAN PENGKHIANAT BANGSA”.
Ingat bung, kita Gen Bangsa Pemenang bukan Gen Bangsa pecundang yang mudah menyerah dengan mengibarkan bendera putih bung!!!
Miris, di beberapa daerah seperti di kawasan Ampel Surabaya dan di Dcafe Jombang yang dikenal merupakan kawasan orang orang berada dan cafe langganan kaum borjuis dengan tanpa urat malu mengibarkan bendera putih.
Mereka asli trah nusantara tumpah darah Indonesia ataukah trah impor dari Republik Kaktus yang selalu menyerah lari ataupun mengungsi ketika ada tragedi ataupun perang?
Namun perlu diselidiki oleh pihak berwajib mereka-mereka yang kibarkan bendera putih ini memang tak punya sesuap nasi-kah atau malah membuat propoganda untuk mendulang emas di tengah pandemi covid19 ini. Mengingat banyak dari kalangan yang mengibarkan bendera putih ini adalah simpatisan ataupun anggota/pengurus aktif HTI FPI yang telah dibubarkan dan menjadi faham ideologi terlarang.
Aparat Penegak Hukum harus jeli jangan sampai mereka kembali membuat rusuh, gaduh menari di atas penderitaan rakyat Indonesia yang sedang kesusahan karena pandemi.
Semangat menyambut 76 tahun Kemerdekaan Indonesia, merupakan semangat meneladani semangat pantang menyerah para pejuang dan pendiri bangsa.
Menolak kibarkan bendera putih, menolak menyerah dan takluk kepada corona!!!
Sukseskan program Vaksinasi Covid19 untuk seluruh rakyat Indonesia, Gerakan Tengok Peduli Bantu Tetangga.
Gerakan Jaga Kampung Desa xari Corona dan Bahaya Laten intoleransi radikalisme komunisme terorisme.
AR Waluyo Wasis Nugroho
Garda Nusantara Bersatu
Bersatu berjuang bergerak berkhidmat bermanfaat untuk negeri