Penulis: Azas Tigor Nainggolan
SintesaNews.com – Anies Baswedan sedang melakukan pembodohan. Upaya pembodohan itu dilakukan oleh Anies Baswedan untuk menutupi ketidakmampuan dia bekerja sebagai gubernur Jakarta. Anies selalu mengatakan bahwa banjir itu dari Allah dan warga korban banjir diharapkan relakan kerugian harta benda yang diakibatkan oleh banjir Jakarta. Cara ucap yang disebar Anies beserta para pendukungnya itu adalah pembodohan yang sangat hina sekali.
Memang betul harta dan semua kepandaian kita manusia adalah titipan Allah Yang Maha Baik. Tetapi harus kita sadari bahwa semua itu diberikan Allah kepada kita untuk dipergunakan dengan baik. Dipergunakan untuk memuliakan nama Allah Maha Baik dan Pencinta manusia ciptaanNYA. Artinya Allah mengharuskan kita menggunakan karunia berupa harta benda dan kepandaian untuk membangun dan melindungi kemanusiaan manusia cintaanNYA.
Sementara untuk kesiapan banjir Jakarta Anies Baswedan tidak melakukan kerja apa-apa. Sampai saat ini pun Anies Baswedan sebagai gubernur Jakarta tidak menyampaikan permintaan maaf kepada warga Jakarta atas banjir yang terjadi di Jakarta. Justru Anies mencari dan menyalahkan pihak lain sebagai penyebab banjir Jakarta, terutama menyalahkan kiriman air hujan dari hulu di Bogor.
Sementara sampai hari ini masih banyak korban banjir Jakarta yang belum mendapat bantuan dari pemprov Jakarta. Seperti diberitakan banyak media dan informasi relawan bahwa sampai hari keempay banjir, masih ada wilayah di Jakarta yang banjir dan air ya belum surut. Masih banyak juga para korban banjir di tempat pengungsian tanpa diurus baik oleh aparat pemprov Jakarta. Memang sudah 5 hari ini yang bergerak menolong para korban banjir adalah solidaritas warga Jakarta, aparat kepolisian dan TNI. Sementara aparat pemprov dan Anies sendiri tidak kelihatan membantu masyarakat. Kelihatan bahwa Anies Baswedan dan aparat pemprov Jakarta tidak siap dan tidak menjalankan manajemen penanganan bencana.
Buruk dampak banjir Jakarta 2020 itu membuktikan bahwa Anies Baswedan tidak bisa bekerja. Ketidakmampuan Anies itu terbukti tidak berjalannya sistem peringatan dini (early warning system) dan sistem bantuan darurat (emergency respon). Akibat dari tidak berjalannya kedua sistem penanganan bencana itu membuat besar jumlah korban, kerugian danluasnya cakupan banjir Jakarta 2020 kali ini. Jika kedua sistem ini disiapkan dan dijalankan oleh Anies Baswedan dan pemprov Jakarta maka akan dapat dilakukan upaya meminimalisir dampak buruk banjir itu sendiri.
Untuk itu sebaiknya Anies Baswedan dan semua pendukungnya menghentikan tindakan pembodohan itu dan meminta maaf kepada warga Jakarta yang menjadi korban banjir yang terjadi pada 1 Januari 2020 lalu. Secara khusus Anies jangan lagi membodohi publik dengan menjual agama. Segeralah Anies meminta maaf dan mengakui bahwa dirinya tidak mampu bekerja dan segeralah mengundurkan diri dari posisinya sebagai gubernur Jakarta. Kita dukung upaya presiden Jokowi dan pemerintah pusat untuk melakukan upaya bantuan kepada para korban banjir. Segeralah presidien Jokowi membentuk sebuah Badan Nasional untuk membangun perbaikan dan penataan ulang tata ruang untuk mengurangi banjir.
Jakarta, 7 Januari 2020
Azas Tigor Nainggolan
Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA)