Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (GP) membuat Call Center Covid-19 di kantornya, Gedung A lantai 1 kompleks Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Jl. Pahlawan No. 9 Kode pos 50249 Kota Semarang.
LIPUTAN
Nurul Azizah
Call Center Covid-19 beroperasi selama 24 jam dengan petugas yang dibagi secara shift.
Call center menerima aduan atau pertanyaan dari masyarakat seputar covid-19. Masyarakat yang ingin mengadu, bertanya, melaporkan dan apa saja tentang penanganan covid-19 bisa menghubungi nomor 02476442888 dan 08112622000.
Dibuatnya call center karena masyarakat masih banyak yang kebingungan untuk mencari informasi, maka Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berinisiatif membuat call center ini. Harapan dari GP, Kabupaten/Kota se Jawa Tengah juga membuat, agar rakyat tidak kebingungan.
Sementara penannggungjawab call center covid-19 Pemprov Jateng, Sri Rika Puniawati mengatakan, “Call center tersebut hadir atas inisiasi Gubernur Jateng.”
Call center beroperasi selama 24 jam dengan petugas yang dibagi secara shift. Personel yang dilibatkan adalah Dinas Kesehatan, BPBD, Dinas Kominfo dan Satpol PP.
Call center ini melayani semua aduan dari masyarakat Jateng. Aduan yang masuk dikoordinasikan dengan Kabupaten/Kota setempat, dikoordinasikan dengan Satgas Covid-19 atau dengan kepala rumah sakit, kepala puskesmas dan layanan kesehatan lainnya.
Rakyat harus percaya bahwa covid-19 itu benar-benar ada. Korban sudah banyak berjatuhan. Rumah sakit sudah penuh dengan pasien covid-19. Biar tidak menambah korban lagi, pemerintah Jawa Tengah beserta jajarannya bekerja keras siang dan malam untuk menanggulangi wabah pandemi ini. Pada intinya masyarakat harus percaya bahwa Jawa Tengah tanggap covid-19.
Rakyat harus cerdas, jangan sampai percaya dengan berita-berita yang bohong atau hoaks.
Ternyata masih ada rakyat yang susah diurus, pada bandel. Ada covid-19, mereka disuruh melakukan protokol kesehatan (prokes) pada tidak tertib: memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak, susah juga.
Tahun lalu ketika pemerintah menggelontorkan dana sekian triliun rupiah untuk pengadaan vaksin sebagai pencegahan covid-19. Mereka teriak, “Mana vaksin, mana vaksin.” Sudah ada vaksin ada nyebar hoaks lagi, “Ini vaksin palsu, tidak asli.”
Sudah dibuktikan oleh BPOM vaksin ini asli apa palsu, teriak lagi, “Ini haram, tidak halal.” Dibuktikan oleh MUI bahwa vaksin itu halal teriak lagi. “Untuk membuktikan vaksin itu berbahaya atau tidak, mereka teriak lagi, “Jokowi dulu dong, yang disuntik vaksin.” Sudah dibuktikan Jokowi disuntik vaksin bahkan disiarkan secara langsung, ada yang teriak, “Tidak masuk jarumnya.”
Sudah dibuktikan jarumnya masuk, ada yang teriak, “Itu vitamin C yang dimasukkan bukan vaksin.” Aduh sampai kapan suara-suara sumbang orang yang tidak suka dengan pemerintah ini terus bergulir. Sementara sudah banyak korban berjatuhan meninggal dunia karena kena virus corona.
Sekarang ditahun 2021 pandemi covid-19 belum usai, berdasarkan data satuan tugas covid-19 Rabu (23/6/2021) menunjukkan ada penambahan kasus baru, Jawa Tengah sebanyak 2.595 menempati posisi ketiga. Yang pertama DKI Jakarta 4.693 kasus, kedua Jawa Barat sebanyak 2.910 kasus.
Jawa Tengah saat ini lagi viral dengan adanya varian baru covid -19, yaitu varian delta, yang mirip sekali dengan yang ada di India. Daerah yang terkena varian delta adalah Kabupaten Kudus.
Varian delta atau varian sebelumnya dari penyebaran virus corona tidak saja menyerang Kudus tapi sudah meluas hingga Demak, Pati, Jepara, Grobogan, Tegal, Brebes, hingga Wonogiri.
Untuk itu GP membuka layanan call center untuk menjawab banyaknya pertanyaan masyarakat di Jateng seputar pelayanan kesehatan selama pandemi. Semua aduan akan mendapatkan respon secara cepat dan tindakan langsung. Harapan dari adanya Call Center Covid-19, pemerintah Provinsi Jateng dan pemerintah Kabupaten/Kota bisa membantu masyarakat.