SintesaNews.com – Spa adalah salah satu perawatan tubuh yang biasanya ditawarkan oleh salon, atau tempat massage. Kata spa berasal dari bahasa latin yaitu solus per aqua.
Sebenarnya, spa sudah ada sejak zaman Yunani, 377 SM. Bahkan ritual mandi orang Yunani menjadi dasar perawatan spa modern. Dulunya ritual mandi menggunakan bathtub kecil, baskom tempat air, dan perawatan kaki untuk membersihkan diri. Selain itu, orang Yunani percaya bahwa kolam air hangat adalah tempat para dewa menyembuhkan penyakit.
Pada zaman Romawi, berendam bersama di kolam air hangat, bermanfaat untuk menjaga kesehatan. Sebelum ditemukan air hangat, penduduk Romawi sudah rajin mandi di tempat yang dikenal dengan sebutan Roman Baths. Roman Baths adalah tempat pemandian air panas alami, yang dipercaya masyarakat Romawi sebagai tempat tinggal dewi yang memiliki kekuatan untuk menyembuhkan. Tempat pemandian air panas ini konon ditemukan oleh King Bladud, yang dipercaya masyarakat sekitar sebagai tempat pendiri kota Bath.
Di Indonesia sendiri, spa sudah ada sejak zaman nenek moyang, berupa perawatan tradisional yang memiliki makna menyeluruh, artinya perawatan tubuh yang memperhatikan keseimbangan raga, dan sukma. Perawatan tersebut diwariskan secara turun temurun, hingga generasi sekarang yang dikenal sebagai perawatan tradisional.
Di tahun 1872 sebuah literatur kuno menjelaskan bahwa adanya tempat pemandian di kompleks keraton Majapahit dan Medang. Candi Tikus dan Kolam Segaranyang menjadi tempat pemandiaan yang digunakan untuk membersihkan diri, jiwa, dan raga. Selain itu, tempat pemandian laki-laki dan perempuan dipisah dalam dua bilik kecil.
Di tahun 1009 M, Raja Airlangga membangun tempat pemandian di Gunung Penanggungan, Pasuruan, Jawa Timur. Tempat pemandian tersebut, dikenal dengan sebutan nama Petirtaan Belahan atau Candi Belahan. Selain sebagai tempat pemandian, Candi Belahan merupakan situs pertapaan Raja Kahuripan tersebut. Bahkan, air dari pemandian ini dipercaya memiliki khasiat alami, membuat kulit tampak awet muda.
Yogyakarta memiliki tempat pemandian yang berlokasi di Taman Sari milik Sri Sultan Hamengkubuwono yang dibangun pada tahun 1789. Tempat pemandian tersebut diperuntukan untuk Raja dan kerabatnya, berfungsi sebagai tempat untuk mensucikan diri, menyehatakan jiwa, dan raga.
Di Bali, Tirta Empul Tampaksiring menjadi tempat pemandian di Bali, sejak kerajaan Bedaulu atau sekarang disebut Gianyar. Tirta Empul Tampaksiring ditemukan sekitar 926 Masehi, pada dinasti Warmadewa dari abad 10 hingga abad 14. Keunikan dari tempat ini, terdapat mata air alami yang ada di Kawasan pura. Air dari mata air Tirta Empul Tampaksiring dimanfaatkan masyarakat pemeluk agama hindu sebagai pemandian untuk menyucikan diri, dan memohon tirta suci.
Sejarah membuktikan bahwa masyarakat Indonesia sudah lama mengenal perawatan tubuh secara turun temurun.
Spa Indonesia: Etnaprana
Brdasarkan dari studi dan hasil riset para master Wellness di IWMA (Indonesia Master Wellness Association) yang terdiri dari para ahli di bidang Antropolog baik Kesehatan maupun Budaya, Ahli Herbal, Farmakolog, Dokter Rehab Medik, Dokter ahli gastro, ahli Aroma Therapy, para praktisi Wellness dll, maka Spa merupakan kesehatan promotion, prevention dengan rehabilitation nerdasarkan local wisdom dan local genius etnis-etnis Indonesia yang mengutamakan keseimbangan hubungan manusia dengan alam.
Etnaprana, begitulah disebutnya spa ala nusantara. Wellness system Indonesia yang berakar budaya Nusantara baik dalam cara berpikir, bersikap, kebiasaan melalui pendekatan psikis, meditasi, olah tubuh, olah nafas, makanan/minuman, aroma, thermal, hydro, herbal dll.
Spa ala Nusantara, Etnaprana Pikat Negara Lain di Dunia, Terapis Spa Dikirim ke Luar Negeri
Nilai-nilai yang terkandung dalam etno Wellness Nusantara inilah yang memikat bangsa-bangsa lain di dunia untuk merasakan pengalaman untuk perawatan tubuh dan kesehatan menyeluruh yang menjernihkan mind, body & soul.
Gayung bersambut, IWMA dan Essentia Spa Wellness Academy (ESWA), LSP Tirta Nirwana Indonesia akan mengirimkan tenaga spa therapist ke luar negeri.
Sekadar informasi, IWMA dan IWSPA (Indonesia Wellness Spa Professional Association) sudah sejak 25 tahun lalu berupaya menemukenali kearifan lokal budaya kesehatan Indonesia. Kni telah menyusun 15 ethnowellness Indonesia.
Kini, bersama Gaya Spa Wellness dan Essentia Apothecary, kolaborasi ini mengembangkan sekaligus meningkatkan industri wellness berbasis kearifan lokal yang disebut Etnaprana ke dunia internasional.
Baca: